Personal
Construct Theory
Kelly
menyarankan bahwa manusia melihat dan mengatur pengalaman duniawi mereka dengan
cara yang sama seperti ilmuwan melakukannya, dengan merumuskan hipotesis
tentang lingkungan dan mengujinya terhadap realitas kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain, mereka mengamati peristiwa-peristiwa dalam hidup mereka dan
menafsirkannya dengan pandangan mereka sendiri dalam sebuah pola. Interpretasi
tiap individu yang berbeda inilah yang menunjukkan pandangan manusia yang unik
terhadap kejadian yang berlangsung. Pola unik yang terbentuk akibat dari hasil
interpretasi tiap individu tersebut disebut dengan construct system.
Construct (membangun) merupakan cara unik seseorang dalam
memandang kehidupannya atau suatu hipotesis intelektual yang dirancang untuk
menjelaskan peristiwa dalam hidupnya. Tetapi, construct perlu direvisi. Selain itu, setiap orang juga harus
memiliki alternatif construct yang
akan digunakan pada suatu situasi. Dan pada dasarnya, seseorang tidak dikontrol
oleh constructnya melainkan bebas
untuk merevisinya dengan alternatif lain yang dikenal dengan sebutan construct alternativism.
Ways
of Anticipating Life Events
Teori
personal construct Kelly disusun pada
fundamental postulate dan 11 corollaries. Fundamental postulate menjelaskan proses psikologis kita diarahkan
oleh bagaimana cara kita mengantisipasi suatu peristiwa.
Kelly
menggunakan kata proses, ia tidak menyarankan beberapa dari jenis energi mental
internal. Namun, ia percaya bahwa kepribadian adalah sesuatu yang mengalir,
proses bergerak. Gagasan Kelly untuk konstruksi adalah antisipatif. Kita
menggunakan konstruksi untuk memprediksi masa depan sehingga kita memiliki
beberapa ide mengenai konsekuensi dari tindakan kita, tentang apa yang mungkin
terjadi jika kita berperilaku dengan cara tertentu.
Tabel
|
Corollaries of Personal Construct
Theory
|
Construction
|
Peristiwa berulang adalah serupa,
kita dapat mengantisipasi bagaimana kita mengalami peristiwa seperti itu
bahkan di masa depan.
|
Individuality
|
Orang mempersepsikan peristiwa
dengan cara berbeda.
|
Organization
|
Kita mengatur konstruksi dalam
suatu pola, menurut pandangan kita tentang persamaan dan perbedaan mereka.
|
Dichotomy
|
Konstruksi yang bipolar.
Misalnya, jika kita memiliki pendapat tentang kejujuran, gagasan itu harus
mencakup konsep ketidakjujuran.
|
Choice
|
Kita memilih alternatif untuk
setiap konstruk yang terbaik untuk kita, salah satu yang memungkinkan kita
untuk memprediksi hasil dari peristiwa yang di antisipasi.
|
Range
|
Konstruksi kita mungkin berlaku
untuk banyak situasi atau orang, atau mereka mungkin terbatas pada orang atau
situasi tunggal.
|
Experience
|
Kita terus menguji konstruksi
kita terhadap pengalaman hidup untuk memastikan mereka tetap berguna.
|
Modulation
|
Kita dapat memodifikasi
konstruksi kita sebagai sebuah fungsi dari pengalaman baru.
|
Fragmentation
|
Kita mungkin kadang-kadang
memiliki kontradiktif atau tidak konsisten konstruksi subordinat dalam
keseluruhan sistem konstruksi kita.
|
Commonality
|
Meskipun konstruksi pribadi kita
unik untuk kita, orang dalam kelompok atau budaya yang kompatibel dapat
memegang konstruksi yang sama.
|
Sociality
|
Kita mencoba untuk memahami
bagaimana orang lain memprediksi apa yang akan mereka lakukan, dan kita
memodifikasi perilaku kita.
|
1.
The Construction Corollary
Similarities among repeated events. Kelly
mempercayai bahwa tidak akan ada kejadian dalam kehidupan dan pengalaman yang
sama persis seperti kejadian yang terjadi pertama kalinya. Sebagai contoh,
seseorang yang menonton sebuah film pada hari ini, dan ia sudah pernah melihat
film tersebut pada bulan lalu, pengalaman pertamanya akan berbeda dengan
pengalaman yang kedua kalinya ia menonton. Suasana hatinya mungkin tidak sama
dan ia terkena peristiwa yang mempengaruhi sikap dan emosinya. Mungkin
disebabkan ia membaca sesuatu yang tidak menyenangkan tentang aktor dalam film
tersebut.
Prediksi kita bertumpu pada gagasan kejadian di masa depan, Meskipun
mereka tidak duplikat dari peristiwa masa lalu, namun akan tetap menjadi
serupa. Sebagai contoh yakni, beberapa adegan pada suatu film mungkin
mempengaruhi seseorang dengan cara yang sama setiap waktu. Jika seseorang
menyukai adegan kejar-kejaran mobil pertama kalinya pada suatu film, ia mungkin
akan menyukai lagi hal tersebut. Seseorang mendasarkan perilakunya pada
antisipasi nya menyukai mengejar, sehingga menjelaskan mengapa orang tersebut
memilih untuk menonton film itu lagi. Tema dari masa lalu muncul kembali di
masa depan, dan kita merumuskan konstruksi kita atas dasar tema-tema berulang.
2.
The Individuality Corollary
Individual differences in interpreting events. Kelly
memperkenalkan gagasan dari perbedaan individu dalam corollary ini. Dia menunjukkan bahwa orang-orang akan berbeda satu
sama lain dalam cara mereka memandang atau menafsirkan suatu peristiwa. Karena
menafsirkan peristiwa berbeda, maka orang-orang membentuk konstruksi yang
berbeda. Konstruksi kita tidak begitu banyak mencerminkan realitas objektif
dari suatu peristiwa karena mereka merupakan interpretasi yang unik pada
masing-masing tempat.
3.
The Organization Corollary
Relationships among constructs. Kita mengatur
konstruksi individu pada suatu pola sesuai dengan pandangan kita mengenai hubungan
timbal balik, yakni persamaan dan perbedaan. Orang yang memegang construct yang serupa, masih dapat
berbeda satu sama lain jika mereka mengatur construct
mereka dalam pola yang berbeda.
Biasanya,
kita dapat mengatur constucts kita menjadi sebuah hirarki, dengan beberapa
konstruksi subordinat pada orang lain. Sebuah konstruk dapat mencakup satu atau
lebih konstruksi subordinat. Contohnya, construct
baik mungkin termasuk di antara construct
cerdas dan moral. Jadi, jika kita bertemu seseorang yang cocok dengan gagasan
kita dari seorang yang baik, kita mengantisipasi bahwa ia juga akan memiliki
atribut kecerdasan dan standar moral yang tinggi.
4.
The Dichotomy Corollary
Two mutually exclusive alternatives. Semua
konstruksi merupakan bipolar atau dikotomis. Hal ini dibutuhkan jika ingin
mengantisipasi kejadian di masa depan dengan baik. Sama seperti saat kita
memperhatikan kesamaan antar orang-orang atau peristiwa, jadi kita juga
memperhitungkan ketidaksamaan. Contohnya, kita tidak cukup untuk memiliki construct tentang seorang teman yang
menggambarkan karakteristik pribadi dari kejujuran. Kita juga harus
mempertimbangkan sebaliknya, yakni ketidakjujuran, untuk menjelaskan bagaimana
orang yang jujur berbeda dari orang yang tidak jujur. Seseorang yang diharapkan
untuk jujur berbeda dengan seseorang yang diharapkan untuk tidak jujur.
5.
The Choice Corolarry
The right to choice. Pada setiap situasi kita
harus memilih alternatif yang paling baik untuk kita, yaitu alternatif yang
dapat membantu kita untuk mengantisipasi atau memprediksi hasil dari kejadian
mendatang. Kelly megusulkan bahwa kita mempunyai beberapa keleluasaan dalam
memutuskan alternatif tersebut, ia mendeskripsikannya sebagai pilihan di antara
rasa aman atau tantangan. Ketika anda harus memilih antara pilihan yang
beresiko rendah dengan reward
secukupnya serta rasa aman, atau pilihan yang beresiko tinggi dengan reward tinggi dan menantang. Pilihan
pertama memiliki efisiensi prediktif yang tinggi, dan pilihan kedua lebih
rendah. Kelly percaya bahwa kita menghadapi berbagai pilihan sepanjang hidup,
pilihan untuk membatasi atau memperluas sistem personal construct yang kita miliki. Pilihan zona aman yang memiliki
kemiripan dengan pilihan di masa lampau, lebih lanjut akan membatasi sistem construct kita dengan mengulang kejadian
dan pengalaman. Pilihan yang lebih menantang akan memperluas sistem personal construct dengan menjaring
kejadian dan pengalaman baru.
Kecenderungan populer untuk memilih
zona aman, alternatif berisiko rendah dapat menjelaskan mengapa beberapa orang
bertahan untuk berperilaku yang tidak menguntungkan. Contohnya, mengapa
seseorang berlaku agresif terhadap orang lain meskipun sudah berkali-kali
ditolak? Kelly menjawab bahwa seseorang tersebut sedang membuat pilihan
berisiko rendah, karena ia telah menduga apa respon orang lain terhadap
perilaku agresif. Orang yang memiliki sikap bermusuhan tidak mengetahui
bagaimana orang akan bereaksi terhadap perilaku bersahabat, karena ia jarang
mencobanya. Perilaku bersahabat mungkin memberikan reward yang lebih baik, namun begitu tidak pasti bagi orang
tersebut. Kelly berpendapat bahwa setiap orang memiliki keinginan untuk
memprediksi masa depan dengan tingkan kepastian setinggi mungkin.
6.
The Range Corollary
Kisaran
kenyamanan adalah spektrum kejadian di mana sebuah construct dapat diterapkan. Beberapa construct relevan terhadap beberapa orang atau situasi, beberapa construct mungkin lebih luas. Kisaran
kenyamanan atau relevansi sebuah construct
menimbulkan masalah terhadap pilihan seseorang. Contohnya, kita percaya bahwa construct loyal versus disloyal, harus
diterapkan kepada setiap orang yang kita temui atau hanya kepada anggota
keluarga. Menurut Kelly, jika kita ingin mengetahui kepribadian sepenuhnya,
adalah sama pentingnya untuk mengetahui apa yang termasuk dan tidak termasuk ke
dalam kisaran kenyaman construct.
7.
The Modulation Corollary
Adaptation to the new experience. Construct memiliki permeabilitas yang
berbeda. Permeabilitas adalah ide bahwa construct dapat direvisi dan diperluas
ketika terpapar oleh pengalaman baru untuk dapat dipenetrasi atau diterima oleh
kisaran kenyaman.
Seberapa besar sistem construct kita dapat dimodulasi atau
disesuaikan, sebagai fungsi dari pengalaman baru dan proses belajar, bergantung
pada permeabilitas dari construct individu.
Sebuah construct yang tertutup dan
kaku tidak dapat diubah, tidak peduli seberapa banyak pengalamannya. Contohnya
jika seorang fanatik menerapkan construct
high intelligence or low intelligence dengan cara yang kaku dan tertutup,
terhadap sekelompok etnis minoritas, mempercayai bahwa anggota etnis minoritas
tersebut memiliki low intelligence,
maka pengalaman baru tidak akan menetrasi kepercayaan tersebut. Orang yang
berprasangka tidak akan dapat memodifikasi construct
tersebut, tidak peduli seberapa banyak orang cerdas dari etnis tersebut yang
ditemuinya.
8.
The Fragmentation Corollary
Rivalry between construct. Kelly percaya bahwa sistem
construct kita dapat bertentangan
dengan construct individu lain,
meskipun mereka hidup berdampingan dalam pola keseluruhan. Ingat bahwa sistem construct kita dapat berubah ketika kita
mengevaluasi pengalaman baru. Namun, construct
yang baru tidak selalu berasal dari yang lama. Sebuah construct yang baru mungkin cocok atau konsisten dengan yang lama
pada situasi tertentu, namun bila situasi berubah construct-construct ini akan menjadi tidak konsisten.
Sebuah ilustrasi, seorang pria
bertemu dengan seorang wanita di kelas psikologi dan merasa tertarik. Wanita
tersebut juga memiliki minat yang sama dengannya. Wanita itu cocok dengan
alternatif friend pada construct friend versus enemy. Namun
pada hari berikutnya, ia menemukan bahwa wanita tersebut bertentangan dengannya
dalam hal politik. Sekarang wanita tersebut menjadi alternatif enemy juga baginya. Pada satu situasi wanita
tersebut menjadi friend, dan di
situasi lain menjadi enemy. Menurut
Kelly, ini adalah proses di mana kita bertoleransi terhadap ketidaksesuaian
tanpa merusak keseluruhan sistem construction
kita.
9. The Commonality Corollary
Kemiripan
orang-orang dalam menafsirkan kejadian. Orang-orang memiliki cara yang berbeda
dalam menafsirkan kejadian, sehingga setiap orang mengembangkan construct yang unik. Namun, orang-orang
juga menunjukkan kemiripan dalam caranya menafsirkan kejadian. Kelly
menyimpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena proses kognitif mereka mirip.
Contonya, sekelompok orang yang memiliki nilai dan norma budaya yang sama,
mempunyai antisipasi, ekspektasi dan penafsiran pengalaman mereka dengan cara
yang sama.
10.
The Sociality Corollary
Intrapersonal relationship. Kita telah mengetahui
bahwa orang-orang yang mempunyai budaya yang sama cenderung mirip dalam
menafsirkan kejadian. Kemiripan ini tidak selalu membuat hubungan sosial yang
positif. Tidaklah cukup jika seseorang meemiliki cara yang sama dalam
menafsirkan atau mengintepretasikan pengalaman, dengan orang lain. Seseorang
itu juga harus menafsirkan construct
orang lain. Dengan kata lain, kita harus mengerti bagaimana pikiran orang lain
jika kita mengantisipasi prediksinya terhadap kejadian.
DAFTAR PUSTAKA
Schultz,
Schultz. (2005). Theories of Personality
8th Edition. Wadsworth Cengage Learning: United States of America.
Terimakasih atas informasi yang sangat membantu ini min
ReplyDeleteInformasi yang bermanfaat👍
ReplyDeleteBermanfaat sekali. Terima kasih atas tulisannya
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya..
ReplyDeletewaw! sangat membantu terimakasih!☺️👍🏻
ReplyDeleteWow! Sangat bagus
ReplyDeleteSangat bermanfaat👍🏻
ReplyDeleteSangat menambah wawasan. Semangat bangg
ReplyDeleteWaaah bagus sekalii
ReplyDeletesangat menarik, terimakasih telah share
ReplyDeleteInformatif sekali. Terima kasih
ReplyDeleteSangat memberikan informasi yang baik, terimakasihh
ReplyDeleteKo punya artikel sangat menarik
ReplyDelete