Saturday, December 15, 2018

Personal Construct Kelly


Personal Construct Theory

Kelly menyarankan bahwa manusia melihat dan mengatur pengalaman duniawi mereka dengan cara yang sama seperti ilmuwan melakukannya, dengan merumuskan hipotesis tentang lingkungan dan mengujinya terhadap realitas kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, mereka mengamati peristiwa-peristiwa dalam hidup mereka dan menafsirkannya dengan pandangan mereka sendiri dalam sebuah pola. Interpretasi tiap individu yang berbeda inilah yang menunjukkan pandangan manusia yang unik terhadap kejadian yang berlangsung. Pola unik yang terbentuk akibat dari hasil interpretasi tiap individu tersebut disebut dengan construct system.
Construct (membangun) merupakan cara unik seseorang dalam memandang kehidupannya atau suatu hipotesis intelektual yang dirancang untuk menjelaskan peristiwa dalam hidupnya. Tetapi, construct perlu direvisi. Selain itu, setiap orang juga harus memiliki alternatif construct yang akan digunakan pada suatu situasi. Dan pada dasarnya, seseorang tidak dikontrol oleh constructnya melainkan bebas untuk merevisinya dengan alternatif lain yang dikenal dengan sebutan construct alternativism.

Ways of Anticipating Life Events
Teori personal construct Kelly disusun pada fundamental postulate dan 11 corollaries. Fundamental postulate menjelaskan proses psikologis kita diarahkan oleh bagaimana cara kita mengantisipasi suatu peristiwa.
Kelly menggunakan kata proses, ia tidak menyarankan beberapa dari jenis energi mental internal. Namun, ia percaya bahwa kepribadian adalah sesuatu yang mengalir, proses bergerak. Gagasan Kelly untuk konstruksi adalah antisipatif. Kita menggunakan konstruksi untuk memprediksi masa depan sehingga kita memiliki beberapa ide mengenai konsekuensi dari tindakan kita, tentang apa yang mungkin terjadi jika kita berperilaku dengan cara tertentu.
Tabel 
Corollaries of Personal Construct Theory
Construction
Peristiwa berulang adalah serupa, kita dapat mengantisipasi bagaimana kita mengalami peristiwa seperti itu bahkan di masa depan.
Individuality
Orang mempersepsikan peristiwa dengan cara berbeda.
Organization
Kita mengatur konstruksi dalam suatu pola, menurut pandangan kita tentang persamaan dan perbedaan mereka.
Dichotomy
Konstruksi yang bipolar. Misalnya, jika kita memiliki pendapat tentang kejujuran, gagasan itu harus mencakup konsep  ketidakjujuran.
Choice
Kita memilih alternatif untuk setiap konstruk yang terbaik untuk kita, salah satu yang memungkinkan kita untuk memprediksi hasil dari peristiwa yang di antisipasi.
Range
Konstruksi kita mungkin berlaku untuk banyak situasi atau orang, atau mereka mungkin terbatas pada orang atau situasi tunggal.
Experience
Kita terus menguji konstruksi kita terhadap pengalaman hidup untuk memastikan mereka tetap berguna.
Modulation
Kita dapat memodifikasi konstruksi kita sebagai sebuah fungsi dari pengalaman baru.
Fragmentation
Kita mungkin kadang-kadang memiliki kontradiktif atau tidak konsisten konstruksi subordinat dalam keseluruhan sistem konstruksi kita.
Commonality
Meskipun konstruksi pribadi kita unik untuk kita, orang dalam kelompok atau budaya yang kompatibel dapat memegang konstruksi yang sama.
Sociality
Kita mencoba untuk memahami bagaimana orang lain memprediksi apa yang akan mereka lakukan, dan kita memodifikasi perilaku kita.

  1.      The Construction Corollary
Similarities among repeated events. Kelly mempercayai bahwa tidak akan ada kejadian dalam kehidupan dan pengalaman yang sama persis seperti kejadian yang terjadi pertama kalinya. Sebagai contoh, seseorang yang menonton sebuah film pada hari ini, dan ia sudah pernah melihat film tersebut pada bulan lalu, pengalaman pertamanya akan berbeda dengan pengalaman yang kedua kalinya ia menonton. Suasana hatinya mungkin tidak sama dan ia terkena peristiwa yang mempengaruhi sikap dan emosinya. Mungkin disebabkan ia membaca sesuatu yang tidak menyenangkan tentang aktor dalam film tersebut.
Prediksi kita bertumpu pada gagasan kejadian di masa depan, Meskipun mereka tidak duplikat dari peristiwa masa lalu, namun akan tetap menjadi serupa. Sebagai contoh yakni, beberapa adegan pada suatu film mungkin mempengaruhi seseorang dengan cara yang sama setiap waktu. Jika seseorang menyukai adegan kejar-kejaran mobil pertama kalinya pada suatu film, ia mungkin akan menyukai lagi hal tersebut. Seseorang mendasarkan perilakunya pada antisipasi nya menyukai mengejar, sehingga menjelaskan mengapa orang tersebut memilih untuk menonton film itu lagi. Tema dari masa lalu muncul kembali di masa depan, dan kita merumuskan konstruksi kita atas dasar tema-tema berulang.
   2.      The Individuality Corollary
Individual differences in interpreting events. Kelly memperkenalkan gagasan dari perbedaan individu dalam corollary ini. Dia menunjukkan bahwa orang-orang akan berbeda satu sama lain dalam cara mereka memandang atau menafsirkan suatu peristiwa. Karena menafsirkan peristiwa berbeda, maka orang-orang membentuk konstruksi yang berbeda. Konstruksi kita tidak begitu banyak mencerminkan realitas objektif dari suatu peristiwa karena mereka merupakan interpretasi yang unik pada masing-masing tempat.
   3.      The Organization Corollary
Relationships among constructs. Kita mengatur konstruksi individu pada suatu pola sesuai dengan pandangan kita mengenai hubungan timbal balik, yakni persamaan dan perbedaan. Orang yang memegang construct yang serupa, masih dapat berbeda satu sama lain jika mereka mengatur construct mereka dalam pola yang berbeda.
Biasanya, kita dapat mengatur constucts kita menjadi sebuah hirarki, dengan beberapa konstruksi subordinat pada orang lain. Sebuah konstruk dapat mencakup satu atau lebih konstruksi subordinat. Contohnya, construct baik mungkin termasuk di antara construct cerdas dan moral. Jadi, jika kita bertemu seseorang yang cocok dengan gagasan kita dari seorang yang baik, kita mengantisipasi bahwa ia juga akan memiliki atribut kecerdasan dan standar moral yang tinggi.
   4.      The Dichotomy Corollary
Two mutually exclusive alternatives. Semua konstruksi merupakan bipolar atau dikotomis. Hal ini dibutuhkan jika ingin mengantisipasi kejadian di masa depan dengan baik. Sama seperti saat kita memperhatikan kesamaan antar orang-orang atau peristiwa, jadi kita juga memperhitungkan ketidaksamaan. Contohnya, kita tidak cukup untuk memiliki construct tentang seorang teman yang menggambarkan karakteristik pribadi dari kejujuran. Kita juga harus mempertimbangkan sebaliknya, yakni ketidakjujuran, untuk menjelaskan bagaimana orang yang jujur berbeda dari orang yang tidak jujur. Seseorang yang diharapkan untuk jujur berbeda dengan seseorang yang diharapkan untuk tidak jujur.
   5.      The Choice Corolarry
The right to choice. Pada setiap situasi kita harus memilih alternatif yang paling baik untuk kita, yaitu alternatif yang dapat membantu kita untuk mengantisipasi atau memprediksi hasil dari kejadian mendatang. Kelly megusulkan bahwa kita mempunyai beberapa keleluasaan dalam memutuskan alternatif tersebut, ia mendeskripsikannya sebagai pilihan di antara rasa aman atau tantangan. Ketika anda harus memilih antara pilihan yang beresiko rendah dengan reward secukupnya serta rasa aman, atau pilihan yang beresiko tinggi dengan reward tinggi dan menantang. Pilihan pertama memiliki efisiensi prediktif yang tinggi, dan pilihan kedua lebih rendah. Kelly percaya bahwa kita menghadapi berbagai pilihan sepanjang hidup, pilihan untuk membatasi atau memperluas sistem personal construct yang kita miliki. Pilihan zona aman yang memiliki kemiripan dengan pilihan di masa lampau, lebih lanjut akan membatasi sistem construct kita dengan mengulang kejadian dan pengalaman. Pilihan yang lebih menantang akan memperluas sistem personal construct dengan menjaring kejadian dan pengalaman baru.
            Kecenderungan populer untuk memilih zona aman, alternatif berisiko rendah dapat menjelaskan mengapa beberapa orang bertahan untuk berperilaku yang tidak menguntungkan. Contohnya, mengapa seseorang berlaku agresif terhadap orang lain meskipun sudah berkali-kali ditolak? Kelly menjawab bahwa seseorang tersebut sedang membuat pilihan berisiko rendah, karena ia telah menduga apa respon orang lain terhadap perilaku agresif. Orang yang memiliki sikap bermusuhan tidak mengetahui bagaimana orang akan bereaksi terhadap perilaku bersahabat, karena ia jarang mencobanya. Perilaku bersahabat mungkin memberikan reward yang lebih baik, namun begitu tidak pasti bagi orang tersebut. Kelly berpendapat bahwa setiap orang memiliki keinginan untuk memprediksi masa depan dengan tingkan kepastian setinggi mungkin.
   6.      The Range Corollary
Kisaran kenyamanan adalah spektrum kejadian di mana sebuah construct dapat diterapkan. Beberapa construct relevan terhadap beberapa orang atau situasi, beberapa construct mungkin lebih luas. Kisaran kenyamanan atau relevansi sebuah construct menimbulkan masalah terhadap pilihan seseorang. Contohnya, kita percaya bahwa construct loyal versus disloyal, harus diterapkan kepada setiap orang yang kita temui atau hanya kepada anggota keluarga. Menurut Kelly, jika kita ingin mengetahui kepribadian sepenuhnya, adalah sama pentingnya untuk mengetahui apa yang termasuk dan tidak termasuk ke dalam kisaran kenyaman construct.
   7.      The Modulation Corollary
Adaptation to the new experience. Construct memiliki permeabilitas yang berbeda. Permeabilitas adalah ide bahwa construct dapat direvisi dan diperluas ketika terpapar oleh pengalaman baru untuk dapat dipenetrasi atau diterima oleh kisaran kenyaman.
            Seberapa besar sistem construct kita dapat dimodulasi atau disesuaikan, sebagai fungsi dari pengalaman baru dan proses belajar, bergantung pada permeabilitas dari construct individu. Sebuah construct yang tertutup dan kaku tidak dapat diubah, tidak peduli seberapa banyak pengalamannya. Contohnya jika seorang fanatik menerapkan construct high intelligence or low intelligence dengan cara yang kaku dan tertutup, terhadap sekelompok etnis minoritas, mempercayai bahwa anggota etnis minoritas tersebut memiliki low intelligence, maka pengalaman baru tidak akan menetrasi kepercayaan tersebut. Orang yang berprasangka tidak akan dapat memodifikasi construct tersebut, tidak peduli seberapa banyak orang cerdas dari etnis tersebut yang ditemuinya.
   8.      The Fragmentation Corollary
Rivalry between construct. Kelly percaya bahwa sistem construct kita dapat bertentangan dengan construct individu lain, meskipun mereka hidup berdampingan dalam pola keseluruhan. Ingat bahwa sistem construct kita dapat berubah ketika kita mengevaluasi pengalaman baru. Namun, construct yang baru tidak selalu berasal dari yang lama. Sebuah construct yang baru mungkin cocok atau konsisten dengan yang lama pada situasi tertentu, namun bila situasi berubah construct-construct ini akan menjadi tidak konsisten.
            Sebuah ilustrasi, seorang pria bertemu dengan seorang wanita di kelas psikologi dan merasa tertarik. Wanita tersebut juga memiliki minat yang sama dengannya. Wanita itu cocok dengan alternatif friend pada construct friend versus enemy. Namun pada hari berikutnya, ia menemukan bahwa wanita tersebut bertentangan dengannya dalam hal politik. Sekarang wanita tersebut menjadi alternatif enemy juga baginya. Pada satu situasi wanita tersebut menjadi friend, dan di situasi lain menjadi enemy. Menurut Kelly, ini adalah proses di mana kita bertoleransi terhadap ketidaksesuaian tanpa merusak keseluruhan sistem construction kita.
   9.    The Commonality Corollary
Kemiripan orang-orang dalam menafsirkan kejadian. Orang-orang memiliki cara yang berbeda dalam menafsirkan kejadian, sehingga setiap orang mengembangkan construct yang unik. Namun, orang-orang juga menunjukkan kemiripan dalam caranya menafsirkan kejadian. Kelly menyimpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena proses kognitif mereka mirip. Contonya, sekelompok orang yang memiliki nilai dan norma budaya yang sama, mempunyai antisipasi, ekspektasi dan penafsiran pengalaman mereka dengan cara yang sama.
   10.  The Sociality Corollary
Intrapersonal relationship. Kita telah mengetahui bahwa orang-orang yang mempunyai budaya yang sama cenderung mirip dalam menafsirkan kejadian. Kemiripan ini tidak selalu membuat hubungan sosial yang positif. Tidaklah cukup jika seseorang meemiliki cara yang sama dalam menafsirkan atau mengintepretasikan pengalaman, dengan orang lain. Seseorang itu juga harus menafsirkan construct orang lain. Dengan kata lain, kita harus mengerti bagaimana pikiran orang lain jika kita mengantisipasi prediksinya terhadap kejadian.



DAFTAR PUSTAKA


Schultz, Schultz. (2005). Theories of Personality 8th Edition. Wadsworth Cengage Learning: United States of America.

13 comments: