STRATEGI MENGINGAT
Saat kita menggunakan strategi mengingat, maka kita
akan melakukan aktivitas mental yang membantu kita dalam meningkatkan
pengkodean dan retriveal. Sebagian besar strategi mengingat membantu kita
mengingat sesuatu yang terjadi di masa lalu, sesuatu yang kita anggap penting
secara personal.
1.Suggestions from
Previous Chapters: A Review
Pada bab-bab sebelumnya arahan mengenai memori
menekankan pada beberapa konsep yang dipelajari di Bab 5 yaitu: level of
processing, disinctiveness, the encoding-specificity principle, the
overconfidence problem. Serta membahas konsep penting mengenai devided
attention pada Bab 3.
A.
Levels
of Processing
Secara spesifik, penelitian mengenai level of
procesiing menunjukkan bahwa kita akan mengingat informasi lebih akurat jika
kita memproses informasi tersebut pada level yang dalam. Oleh karena itu, saat
kita mempelajari beberapa informasi, pastikan untuk berkonsentrasi pada
maknanya dan mencoba untuk mengembangkan pengkodean yang kaya.Sebaliknya,
menurut Payne (dalam Matlin, 2005) pengulangan informasi yang ingin kita
pelajari merupakan teknik yang buruk dalam menghafal.Meningkatkan ingatan
jangka panjang juga dapat dilakukan dengan menghubungkan informasi atau materi
tersebut dengan pengalaman sendiri (self-reference effect).
B.
Encoding
Specificity
Pada Bab 5 kita juga membahas
prinsip ini menyatakan bahwa kita lebih mengingat sesuatu ketika ada stimulus
yang mirip dengan informasi yang kita butuhkan.Penelitian tentang encoding
specificity telah memberikan beberapa strategi belajar. Misalnya, ketika kita
sedang merancang strategi belajar, salah satu sarannya adalah kita harus mempertimbangkan
bagaimana anda diuji pada ujian
berikutnya (Baddeley, 2004; Naime, 2005).
C.
Overconvidence
Pengujian mengenai autobiographical memory pada bab
sebelumnya lebih menghasilkan perhatian umum, daripada memory strategy yang
spesifik. Pada bagian tersebut, orang-orang lebih sering percaya bahwa memori
mereka mengenai pengalaman hidup sangatlah akurat.Meskipun demikian yang disebut
flashbulb memories terkadang mengandung error.Penelitian terhadap area ini
mengatakan bahwa terkadang kita terlalu percaya diri terhadap kemampuan
mengingat kita.Jika kita bisa salah dalam mengingat kejadian penting dalam
hidup, kita juga pasti bisa membuat kesalahan dalam mengingat materi saat
kuliah.
D.
Devided
Attention
Seperti yang kita ketahui seseorang sulit untuk
memberikan atensinya secara penuh pada dua tugas yang membuat atensinya menjadi
terbagi.Anggaplah bahwa kita tidak memperhatikan materi kuliah saat belajar,
materi tersebut tidak mungkin masuk ke memori jangka panjang kita.Penelitian
menegaskan bahwa kinerja memori berkurang secara substansial jika perhatian
telah terbagi selama fase pengkodean.
2. Practice
Salah satu strategi dalam meningkatkan memori atau
ingatan seseorang sering kita dengar dan ketahui yaitu “semakin banyak kita
latihan maka semakin banyak atau informasi yang kita ingat”. Kata tersebut merupakan pepatah lama yang
sering kita dengar, hanya saja seumur mahasiswa seperti kita lupa akan hal
tersebut.
A.
Total
Time Hypothesis
Menurut the total-time hyphothesis, jumlah hal yang
kita pelajari tergantung pada seberapa banyak waktu yang kita gunakan untuk
belajar (Baddeley, 1997). Misalnya, satu
jam yang digunakan untuk aktif mempelajari materi dengan menggunakan level
proses yang mendalam biasanya akan lebih membantu daripada dua jam dimana mata
kita hanya ‘melayang’ ke halaman selanjutnya.
Latihan meningkatkan memori kita untuk materi yang sedang kita
pelajari.Namun, latihan tidak memperkuat kemampuan memori kita secara
umum.Banyak pendidik yang bermaksud baik menafsirkan penelitian tentang
latihan.Mereka keliru bahwa latihan memori "memperkuat" otak kita,
seperti mengangkat beban memperkuat otot-otot kita. Jika kita menghabiskan
beberapa jam setiap minggu untuk menghafal kosakata bahasa Spanyol, kita pasti
memperluas kemampuan bahasa Spanyol kita.
DEMONSTRASI
|
Instruction and
Memory
Pelajarilah
list pasangan kata dibawah ini dengan mengulang-ulang anggota dari setiap
pasangan beberapa kali. Misalnya, jika pasangan tersebut adalah CAT – WINDOW,
maka ulangi kata tersebut berulang-ulang, “CAT WINDOW, CAT – WINDOW, CAT –
WINDOW”. Ulangi kata-kata tersebut, dan jangan gunakan metode yang lain.
Pelajarilah list kata ini selama satu menit.
CUSTARD
– LUMBER IVY – MOTHER
JAIL – CLOWN LIZARD – PAPER
ENVELOPE
– SLIPPER SCISSORS – BEAR
SHEEPSKIN
– CANDLE CANDY – MOUNTAIN
FRECKLES – APPLE BOOK – PAINT
HAMMER
– STAR TREE – OCEAN
Sekarang,
tutuplah pasangan kata tersebut. Cobalah untuk mengingat respons sebanyak
yang anda bisa :
ENVELOP ............. JAIL
..........
FRECKLES
............ IVY ..........
TREE ............ SHEEPSKIN ...........
CANDY............ BOOK
...........
SCISSORS
............ LIZARD ...........
CUSTARD
........... . HAMMER ...........
Selanjutnya,
pelajarilah list kata berikut ini dengan memvisualisasikan gambaran mental
dimana objek pada setiap pasangan seakan ada interaksi yang nyata. Misalnya,
CAT – WINDOW, anda mungkin membuat gambaran seekor kucing melompat melalui
jendela yang tertutup, dengan kaca yang hancur disekitarnya. Buatlah gambaran
mental dan jangan gunakan metode yang lain. Pelajari list kata berikut ini
selama satu menit.
SOAP – MERMAID MIRROR – RABBIT
FOOTBALL
– LAKE HOUSE - DIAMOND
PENCIL
– LETTUCE LAMB – MOON
CAR – HONEY BREAD – GLASS
CANDLE
– DANCER LIPS – MONKEY
DANDELION
– FLEA DOLLAR – ELEPHANT
Sekarang,
tutup pasangan diatas. Coba untuk mengingat respons sebanyak yang anda bisa.
CANDLE ...........
DOLLAR ...........
DANDELION ............ CAR ...........
BREAD ...........
LIPS ...........
MIRROR
............ PENCIL ...........
LAMB ............ SOAP ...........
FOOTBALL
............ HOUSE ..........
Sekarang,
hitung jumlah respon yang benar pada setiap list. Apakah anda mengingat
jumlah kata dengan imagery instruction? Secara kebetulan, anda mungkin merasa
sangat sulit untuk menghindari penggunaan imagery pada list pertama, karena
anda sedang membaca bagian mengenai peningkatan memori.
|
B.
Distribution
of Practice Effect
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan
beberapa kali latihan lebih efektif dari yang lainnya. Khususnya distribution
practice effect atau yang disebut dengan spacing effect, yang menunjukkan bahwa
kita akan lebih banyak mengingat materi jika
kita mencoba belajar dari waktu ke waktu daripada kita belajar seluruh
materi yang ada pada satu waktu (massed learning).
Menurut Robert Bjork (1999)
distributed practice berguna karena memperkenalkan “desirable difficulties”.
Desirable difficulties merupakan pembelajaran tugas yang membutuhkan
kesulitan-kesulitan tertentu dalam proses pembelajaran yang mampu meningkatkan
ingatan jangka panjang seseorang. Contohnya menguji peserta didik daripada
meminta mereka untuk mengkaji ulang.Bayangkan jika kita perlu untuk mempelajri
konsep-konsep penting mengenai biologi. Jika kita menguji diri kita mengenai
satu konsep dalam waktu yang berturut-turut, konsep tersebut akan terasa mudah pada
saat kita mengulangnya untuk yang ketiga atau keempat kalinya.
Namun, jika
kita membiarkan beberapa menit berlalu sebelum mengulang konsep itu untuk yang
kedua kalinya, kita harus memberikan atensi yang lebih pada konsep
tersebut.Selain itu, menurut Bjork, 1999; deWinstanley & Bjork, 2002;
Einstein & McDaniel, 2004 tugasnya akan lebih sedikit sulit karena kita
akan mulai melupakan konsepnya. Sebagai hasilnya, kita akan membuat beberapa
kesalahan dan tidak akan terlalu percaya diri bahwa kita sudah menguasai konsep
tersebut.
3. Mnemonics Using Imagery
Mnemonik adalah penggunaan strategi
untuk membantu ingatan. Ketika kita menggunakan mnemonik yang menekankan pada
imagery, kita secara mental mewakili
objek atau tindakan yang tidak hadir secara fisik. Demonstrasi 61 merupakan
versi simpel dari penelitian yang dilakukan oleh Bower dan Winzenz (1970),
mereka menggunakan kata benda konkrit dalam studi mereka dan menguji peserta
dalam beberapa kondisi yang berbeda.Satu kondisi dengan pengulangan, satu lagi
dengan imgery.Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan kondisi imagery
menginngat lebih banyak dua kali daripada orang dengan kondisi
pengulangan.Visual Imagery adalah strategi yang bagus untuk meningkatkan
ingatan. Penelitian menunjukkan imagery sangat ekektif digunakan ketika aitem
yang harus diingat menunjukkan hubungan satu sama lain. Misalnya, kita ingin mengingat
gajah-apel, cobalah untuk menvisualisasikan gajah sedang memegang apel dengan
belalainya.
A.
The
Keyword Method
Metode keywords sangatlah efektif untuk mengingat
kata-kata asing seperti kosakata.Dalam metode keywords, individu
mengidentifikasikan suatu kata bahasa asing dengan kata dalam bahasanya sendiri
dan kemudian menciptakan gambaran dalam pikiran yang menghubungkan kata kunci
(keywords) dengan kata baru tersebut. Contohnya bila ingin belajar bahasa
Spanyol dan ingin mengingat sebuah kosakata rodilla yang dalam bahasa Inggris
berarti knee (lutut).dari kata rodilla (yang diucapkan dengan “roe-dee-ya”),
kita dapat menghubungkan dengan kata dalam bahasa Inggris yang pengucapannya
hampir sama, yaitu rodeo.
DEMONSTRASI
|
Mengingat
Daftar Huruf Baca daftar ini dan kemudian tutup. Coba untuk mengingat mereka
secermat mungkin.
YMC
AJF KFB INB CLS DTV
Sekarang
baca daftar huruf ini dan kemudian tutup. Coba untuk mengingat mereka
secermat mungkin.
AMA
PHD TWA VCR CIA CBS
Terakhir, baca daftar huruf ini dan kemudian
tutup. Coba untuk mengingat mereka secermat mungkin.
N Z
K L E
Q B N
P I J
W U Y
H R T
M
|
B.
The
Method of Loci
Metode loci adalah metode yang mengasosiasikan
objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Metode ini akan sangat
berguna ketika kita ingin belajar tentang sejumlah aitem dalam urutan tertentu.
Aturan untuk menggunakan metode loci adalah: 1. Visualisasikan serangkaian
tempat yang kamu tahu, diatur dalam urutan tertentu, 2. Buatlah gambaran untuk
mewakili setiap aitem yang ingin kamu ingat, 3. asosiasikan aitem, satu persatu
dengan lokasi yang sesuai di ingatan. Keuntungan dari metode ini adalah materi baru dikodekan dengan isyarat ingatan
yang telah akrab dengan kita, sehingga kita dapat dengan mudah mengingatnya
ketika kita perlu mengulanginya.
4. Mnemonics Using
Organization
Organization adalah usaha untuk membawakan tatanan
sistematis terhadap materi yang kita pelajari.Kategori mnemonics ini masuk
akal, karena pencarian menjadi lebih mudah bila Anda telah membangun kerangka
kerja yang terorganisir dengan baik.Mari pertimbangkan empat mnemonics yang
mempertegas Organization.
A.
Chunking
Bab 4 telah membahas strategi organisasi yang disebut
chunking, di mana kita menggabungkan beberapa unit-unit kecil ke dalam unit
yang lebih besar.Misalnya, dalam demonstrasi 6.2 di halaman 179 adalah
modifikasi dari sebuah studi oleh Bower dan Springston. Peneliti ini menemukan
bahwa orang dapat mengingat lebih banyak
materi saat serangkaian huruf dikelompokkan menurut unit yang familiar dan
penuh arti, bukan pada tiga kelompok
yang disusun acak semaunya. Dalam Demonstrasi 6.2, Anda mungkin telah
mengingat sejumlah besar item pada daftar kedua, yang disusun menurut potongan
yang familiar. Namun Anda mungkin mengingat lebih sedikit item dari daftar di
mana hurufhuruf itu dikelompokkan dalam unit yang disusun acak semaunya dan dari daftar yang tidak
dikelompokkan.
B.
Hierarchy
Technique
Cara efektif kedua untuk mengatur materi adalah
membangun hierarki. Hirarki adalah sistem dimana item disusun dalam serangkaian
kelas-kelas, dari kelas yang paling umum sampai yang paling spesifik. Sebagai
contoh, Gambar 6. 3 menyajikan bagian dari hierarki hewan.
Gordon Bower dan rekan-rekannya (1969) meminta
orang-orang untuk belajar kata-kata yang termasuk dalam empat hierarki yang
serupa dengan yang ada pada Gambar 6.3. Beberapa orang mempelajari kata-kata
itu dengan cara yang teratur, dalam format pohon terbalik yang Anda lihat pada
Gambar 6.3. Orang lain melihat kata-kata yang sama, tapi kata-kata itu secara
acak tersebar di berbagai posisi di setiap pohon. Kelompok yang telah
mempelajari struktur terorganisir tampil jauh lebih baik. Contohnya, pada
percobaan pertama, kelompok yang mempelajari struktur hierarki terorganisir
mengingat rata-rata 73 kata, dibandingkan dengan hanya 21 kata untuk kelompok
yang mempelajari struktur acak. Struktur dan organisasi jelas sekali
meningkatkan daya ingat.
First-Letter Technique. Mnemonik
populer lainnya yang memanfaatkan organisasi adalah teknik First-Letter; Caranya adalah Anda mengambil huruf pertama dari setiap kata yang
ingin Anda ingat dan tulis kata-kata ataupun kalimat dari huruf-huruf itu.
Mungkin Anda sudah mempelajari urutan warna pelangi dengan menggunakan huruf
ROY G. BIV untuk mengingat Red, Orange, Yellow, Green, Blue, Indigo, dan
Violet.Seperti yang mungkin Anda pelajari di kelas statistik, skala nominal,
ordinal, interval, dan rasio agar mudah dieja “NOIR”, kata Prancis untuk
"hitam". Siswa sering
menggunakan mnemonic First-Letter .Sayangnya, bagaimanapun, efektivitas teknik
ini belum ditunjukkan secara konsisten dalam penelitian laboratorium. Dalam
kasus di mana ia bekerja, keefektifannya mungkin dapat ditelusuri pada fakta
bahwa First-Letter ini sering kali meningkatkan retrieval. Misalnya, anggap
saja Anda mengalami memory block untuk jangka waktu tertentu, namun seseorang
memberi Anda First-Letter dari istilah
itu. Sekitar setengah waktu, petunjuk itu akan memungkinkan Anda untuk
me-retrieve item.
C.
Narative
Technique
Sejauh ini,
kita telah melihat tiga strategi mnemonik yang berfokus pada organisasi:
chunking, hierarchies, dan teknik first-letter. Metode organisasi keempat, yang
disebut teknik naratif yaitu, menginstruksikan orang-orang untuk
membuat
cerita yang dapat menghubungkan serangkaian kata secara bersamasama. Dalam sebuah penelitian yang berfokus pada
teknik naratif, Bower dan Clark (1969) mengatakan kepada sekelompok orang untuk
membuat cerita naratif yang menggabungkan satu set kata bahasa Inggris.
Sebaliknya, orang-orang dalam kelompok kontrol menghabiskan waktu yang sama
untuk mempelajari kata-kata ini, namun mereka diberi tahu untuk belajar dan
mempelajari setiap daftar.
Secara keseluruhan, masing-masing kelompok
mempelajari 12 daftar kata. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang dalam
kelompok teknik narasi dapat mengingat enam kali lebih banyak kata-kata sama
seperti kelompok kontrol. Teknik naratif
jelas merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan memori, dan juga telah
berhasil digunakan dengan individu dengan gangguan memori.Namun, kita harus
menekankan bahwa teknik seperti ini efektif hanya jika Anda dapat menghasilkan
narasi dengan mudah dan andal selama belajar serta mengingat. Sebuah narasi
tidak akan membantu jika dilampirkan bersama secara bebas/acak-acakan sehingga
Anda tidak dapat mengingat ceritanya.
5. A Comprehensive
Approach to Memory Improvement
Dalam beberapa tahun terakhir, para
psikolog semakin kritis terhadap pendekatan mnemonik terhadap peningkatan
ingatan.Para periset ini mengeluh bahwa pendekatan tradisional terhadap
peningkatan ingatan terlalu sederhana.Pendekatan tersebut menyiratkan bahwa
kita dapat menemukan satu solusi untuk membantu semua orang dengan kesulitan
memori yang mereka miliki dan ini juga menunjukkan bahwa orang-orang dapat
menyembuhkan masalah ingatan mereka hanya dengan usahanya dalam beberapa hari.
Peneliti sekarang menekankan bahwa
kita memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memecahkan masalah
memori.Sebagai contoh, pendekatan Douglas Herrmann's multimodal menekankan
bahwa orang-orang yang serius ingin meningkatkan ingatan mereka harus
menerapkan comprehensive approach untuk perbaikan ingatan; Pendekatan ini
berfokus pada banyak mode atau faktor yang berbeda. Secara khusus,
comprehensive approach ini memerlukan perhatian pada kondisi fisik (misalnya,
mendapatkan tidur yang cukup, untuk
menjaga tingkat aktivitas harian yang optimal, dan memperhatikan masalah
kesehatan).
Kesejahteraan psikologis juga penting. Misalnya,
individu yang depresi lebih memungkinkan dibandingkan individu lain untuk
mengalami masalah ingatan pada tes memori eksplisit dan implisit. Orang yang ingin memperbaiki ingatan mereka
harus mengembangkan kumpulan beberapa teknik ingatan/mengingat.Menurut
penelitian, siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam jurusan perguruan tinggi
biasanya melaporkan penggunaan sejumlah besar strategi mengingat yang berbeda,
dibandingkan dengan siswa yang hanya memperoleh nilai rata-rata.Penggunaan
strategi mengingat yang lebih fleksibel juga bisa berguna di luar kelas.
Misalkan,
Anda ingin memperbaiki ingatan Anda akan nama-nama orang. Berikut adalah
beberapa langkah yang harus diikuti:
1)
Ucapkan nama orang itu dengan lantang
2)
Ajukan pertanyaan kepada seseorang, menggunakan namanya.
3)
Ucapkan namanya setidaknya sekali dalam setiap
percakapan.
4)
Akhiri percakapan dengan memikirkan rhyme untuk nama itu, menetapkan orang itu seperti apa, atau jika
memungkinkan-mencatat namanya dengan tidak mencolok.
Ellen Langer
(2000) telah mengembangkan perspektif yang disebut mindfulness yang memberikan
dimensi lain untuk peningkatan memori yang komprehensif. Menurut Langer,
mindfulness membutuhkan pendekatan yang lebih fleksibel terhadap lingkungan,
dengan kepekaan tertentu terhadap hal-hal baru dan penghargaan terhadap
cara-cara baru untuk mendekati sebuah masalah. Sebaliknya, kita menunjukkan
ketidakberdayaan saat kita mendekati segala sesuatu dengan cara rutin yang sama
seperti yang pernah kita lakukan di masa lalu.
Saya ingat seorang siswa dalam jurusan
pengantar psikologi beberapa tahun yang lalu yang memberikan contoh
ketidakberdayaannya yang tidak menguntungkan. Dave mendapatkan nilai D rendah
pada ujian jurusan yang pertama, dan
saya menulis sebuah catatan yang meminta dia untuk datang ke kantor saya untuk
mendiskusikan strategi belajar. Bersama-sama kita membahas beberapa konsep yang
disebutkan di bab ini, termasuk penekanan terberat pada
metakognisi
(pokok bahasan di paruh kedua bab ini). Dengan penuh semangat, saya memeriksa
ujian kedua Dave. Dan Dave yang datang
ke kantor saya untuk kedua kalinya, saya bertanya kepadanya apakah dia telah
mencoba semua gagasan yang telah kami diskusikan. Dave menjawab, "Tidak,
semua itu akan terlalu banyak membutuhkan usaha, jadi saya belajar bagaimana
cara saya selalu belajar saja".
Penelitian
saat ini menunjukkan bahwa perspektif Dave yang tidak berarti cukup umum
terjadi dalam banyak kasus, kegagalan berasal karena tidak mencoba. Siswa sering menolak menggunakan sumber daya
yang bisa membantu mereka. Misalnya, siswa yang terdaftar dalam jurusan pengantar psikologi berbasis web jarang
menggunakan materi pembelajaran online sampai dua hari sebelum ujian mereka.
Selanjutnya, siswa yang terdaftar dalam jurusan
pengantar psikologi secara
tradisional menggunakan istilah tebal di buku teks mereka, namun jarang menggunakan
fitur bermanfaat lainnya, seperti outline, ringkasan bab, atau pertanyaan
dari tes latihan.
Mari luangkan waktu sejenak untuk meninjau strategi
yang telah diperiksa untuk memperbaiki ingatan Anda atas informasi yang Anda
miliki di masa lalu.Pada bab-bab sebelumnya, kami menekankan nilai dalam
pengolahan, dengan menggunakan pendekatan referensi diri dan pengkodean yang
rumit.Bab-bab sebelumnya juga memberikan saran tentang kegunaan pengkodean
spesifisitas, pentingnya untuk tidak terlalu percaya diri, dan masalah
perhatian yang terbagi.
Bab saat ini menunjukkan kegunaan dua komponen
praktik (total waktu hipotesis, dan distribusi efek praktik).Bab ini juga
mengeksplorasi mnemonik menggunakan citra (memvisualisasikan objek dalam
interaksi yang hidup, metode kata kunci, dan metode lokus) serta mnemonik yang
menggunakan organisasi (chunking, teknik hirarki, teknik first-letter, dan
teknik naratif).Akhirnya, kita dapat menekankan nilai orientasi komprehensif
pada ingatan, yang mencakup pendekatan Herrmann's multimodal dan Langer's
concept of mindfulness.
6.
Improving Prospective Memory
Memori bukan hanya untuk menyimpan informasi tetapi
juga untuk mengingat hal yang akan dilakukan di masa depan yang disebut memori prospektif.Ada
dua komponen memori dalam hal ini. Yang pertama, kamu harus berniat untuk
menyelesaikan tugas di masa depan. Kedua, di masa mendatang, kamu harus
memenuhi niatmu.Sebagian contohnya adalah mengingat untuk menjemput ibu di
salon, mengunci pintu sebelum keluar atau mematikan kompor.Hambatan utamanya
biasa adalah untuk mengingat melakukan kegiatan tersebut dan terkadang
mengingat untuk isi kegiatan yang akan dilakukan.Semua orang kemungkinan besar
pernah mengalami kondisi kalau ia ingin melakukan sesuatu tapi lupa kegiatan
yang akan dilakukan. Terkadang kita juga merasa kalau kita harus meletakkan
catatan kecil untuk mengingat kegiatannya
A.
Comparing
Prospective-Memory and Retrospective-Memory
Pada buku ini, kita lebih berfokus pada memori
retrospektif untuk memanggil kembali informasi dibandingkan memori
prospektif.Secara Kontras, memori prospektif membutuhkan rencana tentang masa
depan, seperti pemecahan masalah yang berfokus pada kegiatan, dibanding memori
retrospektif yang berfokus pada mengingat informasi dan ide.Persamaan yang ada
pada memori retrospektif dan prospektif terletak pada beberapa variabel yang
sama, seperti proses encoding, retrieval cues, tidak baik ketika ada penundaan,
dan mengandalkan lobus frontal.
B.
Naturalistic
Research on Prespective-Memory
Penelitian yang dilakukan oleh Marsh dan koleganya
yang meminta murid-murid untuk menuliskan rencana kegiatan mereka selama
seminggu.Hasil yang didapat adalah sekitar 13% kegiatan yang mereka lupakan,
bahkan untuk murid yang sering membuat rencana kegiatan.Seperti yang dapat kita
bayangkan, kegagalan melakukan kegiatan dialami karena adanya tugas-tugas yang
harus diselesaikan sebelum mengerjakan tugas memori-prospektif.
C.
Absentmindedness
Komponen dari memori prospektif yang menarik
dibicarakan adalah kondisi orang yang pelupa. Kita mungkin berpikir kalau kita
satu-satunya orang yang melupakan untuk membeli segelas susu dalam perjalanan
pulang, yang menelepon Evita ketika ingin berbicara dengan Dante, dan yang lupa
yang akan dilakukan saat berjalan kesuatu ruangan dirumah.Salah satu masalah
yang kita alami dalam memori prospektif adalah kondisi terbaginya atensi
,ketika kita harus fokus pada kegiatan sekarang, dan juga pada tugas yang perlu
diingat dimasa depan. Perilaku pikiran kosong atau lupa ini akan terjadi ketika
kita harus mengubah skema biasa yang diperlukan sebuah aksi.
Sebagai
contoh, kegiatan A adalah kegiatan mengendarai mobil pulang sehari-hari, dan
kegiatan B adalah kegiatan untuk berhenti dan membeli barang di Brastagi
supermarket. Kegiatan yang merupakan kebiasaan akan mendominasi memori
prospektif yang lebih rapuh dan kamu menjadi lupa. Kondisi error ini dapat
terjadi karena kondisi lingkungan yang familiar ketika melakukan tugas secara
otomatis atau karena tertekan waktu, terdistraksi hal lain.
D.
Suggestions
for Improving Prospective
Memory
Sebagai contoh gambar mental yang jelas dan interaktif mengenai bentuk
sebotol susu dapat membuat kita lebih mengingat untuk membelinya dan tidak
lupa.Dan pengingat yang harus diberi harus juga spesifik, seperti ingin
mengirim pesan kepada Teguh, tidak cukup hanya mengingat nama Teguh atau tugas
mengirim pesan saja, namun harus adanya koneksi yang jelas antara mengirim
pesan dan Teguh, pengingat yang unik dan tidak biasa juga terbukti
efektif.
Bantuan memori eksternal adalah peralatan , diluar
diri yang memfasilitasi memori. Beberapa contoh bantuan memori eksternal adalah
daftar belanja, gelang karet ditangan, meminta teman untuk mengingatkan, alarm
yang berbunyi dan lainnya. Penempatan memori eksternal juga penting, sebagai
contoh seorang anak yang biasa makan dirumah ibunya, dan selalu diminta untuk
membawa beberapa barang di kulkas sebelum pulang kerumahnya. Sehingga setelah
beberapa kali mengulang perilaku mengingat ini, ia terpikir cara yang efektif ,
yaitu dengan menaruh kunci mobil diatas kulkas, sekarang ia tidak mungkin
pulang tanpa membawa beberapa barang di kulkas.
Beberapa siswa juga menggunakan beberapa mnemonic
eksternal untuk membantu dalam mengingat,seperti meletakkan benda yang akan
mereka pakai untuk melakukan sesuatu pada posisi yang akan mereka lihat, atau
menggunakan catatan kecil (post-it). Banyak juga peralatan yang dibuat untuk
memudahkan orang-orang mengingat dalam melakukan sesuatu.Seperti jam tangan
yang dilengkapi dengan fitur yang mengingatkan dalam melakukan sesuatu.
Alat-alat ini akan berguna jika dapat secara mudah digunakan atau dapar secara
sukses mengingatkan individu, jika anda memakai gelang untuk mengingat tapi
kita bisa saja lupa akan kegiatan apa yang seharusnya diingat dari gelang.
DEMONSTRASI
|
Buatlah
5 daftar kegiatan yang akan anda lakukan dalam jangka waktu seminggu dan
dapat anda lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain dalam mengingat.Untuk
setiap aitem, pertama jelaskan metode yang biasa dipakai dalam mengingat lalu
catat apakah metode ini sukses atau tidak,Untuk setiap kegagalan memori
prospektif, catat dan cari pengingat yang lebih efektif. Catat juga jenis
pengingat ini, apakah mnemonic atau bantuan eksternal memori.
|
Teknik Penguatan-Memori
1)
Saran dari bab sebelumnya:
a)
Memproses informasi dari level arti.
b)
Hubungkan informasi dengan pengalaman.
c)
Jangan terlalu percaya diri dengan kemampuan memorimu.
d)
Belajarlah materi dengan ranah yang sama seperti yang akan di uji.
e) Jangan memecah perhatian pada beberapa
tugas sekaligus.
2)
Teknik yang berhubungan dengan latihan:
a)
Jumlah yang dipelajari sama dengan jumlah waktu yang dihabiskan.
b) Pelajaran akan semakin banyak jika semakin
banyak percobaan.
3) Mnemonik dengan penggambaran:
a) Gunakan penggambaran interaksi antara
aitem-aitem yang akan dipanggil kembali.
b) Gunakan kata kunci, jika sedang belajar
bahasa asing, gunakan bahasa Indonesia yang mirip dngan bahasa asing tersebut
dan hubungkan bahasa Indonesia dengan arti dari bahasa asing tersebut.
c)
Gunakan metode loci dengan mengaitkan aitem-aitem dengan sebuah lokasi fisik.
4) Mnemonik dengan susunan:
a)
Gunakan Chunking atau penggabungan yang memiliki arti.
b)
Buatlah hirarki.
c)
Pakai Huruf awal dari kata-kata dan bentuk sebuah kata atau kalimat.
d)
Buatlah cerita yang menghubungkan kata-kata
.
5) Pendekatan Multimodal Penguatan
memori harus komprehensif dengan atensi pada kesehatan fisik dan mental serta
fleksibilitas penggunaan strategi memori.
6)
Menguatkan memori prospektif:
a)
Buat gambar mental yang jelas, kuat dan interaktif.
b) Buat pengingat spesifik dan bantuan memori
eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Matllin, M. W. (2005). Cognition.
6th ed. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.
Menurut saya ini sangat bermanfaat.
ReplyDeleteHmm menarik
ReplyDeletebacaan yang sangat mengedukasi!
ReplyDeleteinformatif sekalii
ReplyDeleteSangat mengedukasi sekali.
ReplyDeleteSangat baikk, mantoeell
ReplyDeleteKo punya artikel menarik
ReplyDeleteWah.. mkasi infonya
ReplyDeletecucok meong ya randaa
ReplyDeleteJadi tambahan skripsi ni
ReplyDelete