Thursday, December 20, 2018

STRATEGI MENGINGAT


 STRATEGI MENGINGAT
Saat kita menggunakan strategi mengingat, maka kita akan melakukan aktivitas mental yang membantu kita dalam meningkatkan pengkodean dan retriveal. Sebagian besar strategi mengingat membantu kita mengingat sesuatu yang terjadi di masa lalu, sesuatu yang kita anggap penting secara personal.

1.Suggestions from Previous Chapters: A Review 
Pada bab-bab sebelumnya arahan mengenai memori menekankan pada beberapa konsep yang dipelajari di Bab 5 yaitu: level of processing, disinctiveness, the encoding-specificity principle, the overconfidence problem. Serta membahas konsep penting mengenai devided attention pada Bab 3. 

   A.    Levels of Processing 
Secara spesifik, penelitian mengenai level of procesiing menunjukkan bahwa kita akan mengingat informasi lebih akurat jika kita memproses informasi tersebut pada level yang dalam. Oleh karena itu, saat kita mempelajari beberapa informasi, pastikan untuk berkonsentrasi pada maknanya dan mencoba untuk mengembangkan pengkodean yang kaya.Sebaliknya, menurut Payne (dalam Matlin, 2005) pengulangan informasi yang ingin kita pelajari merupakan teknik yang buruk dalam menghafal.Meningkatkan ingatan jangka panjang juga dapat dilakukan dengan menghubungkan informasi atau materi tersebut dengan pengalaman sendiri (self-reference effect).

   B.     Encoding Specificity
            Pada Bab 5 kita juga membahas prinsip ini menyatakan bahwa kita lebih mengingat sesuatu ketika ada stimulus yang mirip dengan informasi yang kita butuhkan.Penelitian tentang encoding specificity telah memberikan beberapa strategi belajar. Misalnya, ketika kita sedang merancang strategi belajar, salah satu sarannya adalah kita harus mempertimbangkan bagaimana anda  diuji pada ujian berikutnya (Baddeley, 2004; Naime, 2005).   

   C.    Overconvidence 
Pengujian mengenai autobiographical memory pada bab sebelumnya lebih menghasilkan perhatian umum, daripada memory strategy yang spesifik. Pada bagian tersebut, orang-orang lebih sering percaya bahwa memori mereka mengenai pengalaman hidup sangatlah akurat.Meskipun demikian yang disebut flashbulb memories terkadang mengandung error.Penelitian terhadap area ini mengatakan bahwa terkadang kita terlalu percaya diri terhadap kemampuan mengingat kita.Jika kita bisa salah dalam mengingat kejadian penting dalam hidup, kita juga pasti bisa membuat kesalahan dalam mengingat materi saat kuliah.

   D.    Devided Attention 
Seperti yang kita ketahui seseorang sulit untuk memberikan atensinya secara penuh pada dua tugas yang membuat atensinya menjadi terbagi.Anggaplah bahwa kita tidak memperhatikan materi kuliah saat belajar, materi tersebut tidak mungkin masuk ke memori jangka panjang kita.Penelitian menegaskan bahwa kinerja memori berkurang secara substansial jika perhatian telah terbagi selama fase pengkodean.

2. Practice
Salah satu strategi dalam meningkatkan memori atau ingatan seseorang sering kita dengar dan ketahui yaitu “semakin banyak kita latihan maka semakin banyak atau informasi yang kita ingat”.  Kata tersebut merupakan pepatah lama yang sering kita dengar, hanya saja seumur mahasiswa seperti kita lupa akan hal tersebut. 

   A.    Total Time Hypothesis 
Menurut the total-time hyphothesis, jumlah hal yang kita pelajari tergantung pada seberapa banyak waktu yang kita gunakan untuk belajar (Baddeley, 1997).  Misalnya, satu jam yang digunakan untuk aktif mempelajari materi dengan menggunakan level proses yang mendalam biasanya akan lebih membantu daripada dua jam dimana mata kita hanya ‘melayang’ ke halaman selanjutnya.  Latihan meningkatkan memori kita untuk materi yang sedang kita pelajari.Namun, latihan tidak memperkuat kemampuan memori kita secara umum.Banyak pendidik yang bermaksud baik menafsirkan penelitian tentang latihan.Mereka keliru bahwa latihan memori "memperkuat" otak kita, seperti mengangkat beban memperkuat otot-otot kita. Jika kita menghabiskan beberapa jam setiap minggu untuk menghafal kosakata bahasa Spanyol, kita pasti memperluas kemampuan bahasa Spanyol kita.

DEMONSTRASI

Instruction and Memory

Pelajarilah list pasangan kata dibawah ini dengan mengulang-ulang anggota dari setiap pasangan beberapa kali. Misalnya, jika pasangan tersebut adalah CAT – WINDOW, maka ulangi kata tersebut berulang-ulang, “CAT WINDOW, CAT – WINDOW, CAT – WINDOW”. Ulangi kata-kata tersebut, dan jangan gunakan metode yang lain. Pelajarilah list kata ini selama satu menit.
CUSTARD – LUMBER IVY – MOTHER
 JAIL – CLOWN   LIZARD – PAPER 
ENVELOPE – SLIPPER SCISSORS – BEAR 
SHEEPSKIN – CANDLE CANDY – MOUNTAIN
 FRECKLES – APPLE  BOOK – PAINT
HAMMER – STAR   TREE – OCEAN

Sekarang, tutuplah pasangan kata tersebut. Cobalah untuk mengingat respons sebanyak yang anda bisa :
ENVELOP  .............  JAIL   ..........
FRECKLES ............  IVY  ..........
TREE   ............ SHEEPSKIN ...........
CANDY............  BOOK  ...........
SCISSORS ............   LIZARD ...........
CUSTARD ........... .  HAMMER ...........  

Selanjutnya, pelajarilah list kata berikut ini dengan memvisualisasikan gambaran mental dimana objek pada setiap pasangan seakan ada interaksi yang nyata. Misalnya, CAT – WINDOW, anda mungkin membuat gambaran seekor kucing melompat melalui jendela yang tertutup, dengan kaca yang hancur disekitarnya. Buatlah gambaran mental dan jangan gunakan metode yang lain. Pelajari list kata berikut ini selama satu  menit.
 SOAP – MERMAID    MIRROR – RABBIT 
FOOTBALL – LAKE    HOUSE - DIAMOND
PENCIL – LETTUCE    LAMB – MOON
 CAR – HONEY    BREAD – GLASS 
CANDLE – DANCER   LIPS – MONKEY 
DANDELION – FLEA    DOLLAR – ELEPHANT  

Sekarang, tutup pasangan diatas. Coba untuk mengingat respons sebanyak yang anda bisa.
CANDLE  ...........  DOLLAR ...........
DANDELION  ............ CAR  ...........
BREAD  ...........  LIPS  ...........
 MIRROR  ............ PENCIL ...........
LAMB   ............ SOAP  ...........
 FOOTBALL  ............ HOUSE ..........

Sekarang, hitung jumlah respon yang benar pada setiap list. Apakah anda mengingat jumlah kata dengan imagery instruction? Secara kebetulan, anda mungkin merasa sangat sulit untuk menghindari penggunaan imagery pada list pertama, karena anda sedang membaca bagian mengenai peningkatan memori.  



   B.     Distribution of Practice Effect 
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan beberapa kali latihan lebih efektif dari yang lainnya. Khususnya distribution practice effect atau yang disebut dengan spacing effect, yang menunjukkan bahwa kita akan lebih banyak mengingat materi jika  kita mencoba belajar dari waktu ke waktu daripada kita belajar seluruh materi yang ada pada satu waktu (massed learning).

            Menurut Robert Bjork (1999) distributed practice berguna karena memperkenalkan “desirable difficulties”. Desirable difficulties merupakan pembelajaran tugas yang membutuhkan kesulitan-kesulitan tertentu dalam proses pembelajaran yang mampu meningkatkan ingatan jangka panjang seseorang. Contohnya menguji peserta didik daripada meminta mereka untuk mengkaji ulang.Bayangkan jika kita perlu untuk mempelajri konsep-konsep penting mengenai biologi. Jika kita menguji diri kita mengenai satu konsep dalam waktu yang berturut-turut, konsep tersebut akan terasa mudah pada saat kita mengulangnya untuk yang ketiga atau keempat kalinya. 

 Namun, jika kita membiarkan beberapa menit berlalu sebelum mengulang konsep itu untuk yang kedua kalinya, kita harus memberikan atensi yang lebih pada konsep tersebut.Selain itu, menurut Bjork, 1999; deWinstanley & Bjork, 2002; Einstein & McDaniel, 2004 tugasnya akan lebih sedikit sulit karena kita akan mulai melupakan konsepnya. Sebagai hasilnya, kita akan membuat beberapa kesalahan dan tidak akan terlalu percaya diri bahwa kita sudah menguasai konsep tersebut. 

3. Mnemonics Using Imagery
            Mnemonik adalah penggunaan strategi untuk membantu ingatan. Ketika kita menggunakan mnemonik yang menekankan pada imagery,  kita secara mental mewakili objek atau tindakan yang tidak hadir secara fisik. Demonstrasi 61 merupakan versi simpel dari penelitian yang dilakukan oleh Bower dan Winzenz (1970), mereka menggunakan kata benda konkrit dalam studi mereka dan menguji peserta dalam beberapa kondisi yang berbeda.Satu kondisi dengan pengulangan, satu lagi dengan imgery.Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan kondisi imagery menginngat lebih banyak dua kali daripada orang dengan kondisi pengulangan.Visual Imagery adalah strategi yang bagus untuk meningkatkan ingatan. Penelitian menunjukkan imagery sangat ekektif digunakan ketika aitem yang harus diingat menunjukkan hubungan satu sama lain. Misalnya, kita ingin mengingat gajah-apel, cobalah untuk menvisualisasikan gajah sedang memegang apel dengan belalainya.

   A.    The Keyword Method 
Metode keywords sangatlah efektif untuk mengingat kata-kata asing seperti kosakata.Dalam metode keywords, individu mengidentifikasikan suatu kata bahasa asing dengan kata dalam bahasanya sendiri dan kemudian menciptakan gambaran dalam pikiran yang menghubungkan kata kunci (keywords) dengan kata baru tersebut. Contohnya bila ingin belajar bahasa Spanyol dan ingin mengingat sebuah kosakata rodilla yang dalam bahasa Inggris berarti knee (lutut).dari kata rodilla (yang diucapkan dengan “roe-dee-ya”), kita dapat menghubungkan dengan kata dalam bahasa Inggris yang pengucapannya hampir sama, yaitu rodeo.
  
DEMONSTRASI

Mengingat Daftar Huruf Baca daftar ini dan kemudian tutup. Coba untuk mengingat mereka secermat mungkin. 

YMC AJF KFB INB CLS DTV
Sekarang baca daftar huruf ini dan kemudian tutup. Coba untuk mengingat mereka secermat mungkin.

AMA PHD TWA VCR CIA CBS
 Terakhir, baca daftar huruf ini dan kemudian tutup. Coba untuk mengingat mereka secermat mungkin.
N   Z   K   L   E   Q   B   N   P   I   J   W   U   Y   H   R   T   M

   B.     The Method of Loci

Metode loci adalah metode yang mengasosiasikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Metode ini akan sangat berguna ketika kita ingin belajar tentang sejumlah aitem dalam urutan tertentu. Aturan untuk menggunakan metode loci adalah: 1. Visualisasikan serangkaian tempat yang kamu tahu, diatur dalam urutan tertentu, 2. Buatlah gambaran untuk mewakili setiap aitem yang ingin kamu ingat, 3. asosiasikan aitem, satu persatu dengan lokasi yang sesuai di ingatan. Keuntungan dari metode ini adalah  materi baru dikodekan dengan isyarat ingatan yang telah akrab dengan kita, sehingga kita dapat dengan mudah mengingatnya ketika kita perlu mengulanginya. 

4. Mnemonics Using Organization 
Organization adalah usaha untuk membawakan tatanan sistematis terhadap materi yang kita pelajari.Kategori mnemonics ini masuk akal, karena pencarian menjadi lebih mudah bila Anda telah membangun kerangka kerja yang terorganisir dengan baik.Mari pertimbangkan empat mnemonics yang mempertegas Organization.

   A.    Chunking 
Bab 4 telah membahas strategi organisasi yang disebut chunking, di mana kita menggabungkan beberapa unit-unit kecil ke dalam unit yang lebih besar.Misalnya, dalam demonstrasi 6.2 di halaman 179 adalah modifikasi dari sebuah studi oleh Bower dan Springston. Peneliti ini menemukan bahwa orang dapat  mengingat lebih banyak materi saat serangkaian huruf dikelompokkan menurut unit yang familiar dan penuh arti, bukan pada tiga kelompok  yang disusun acak semaunya. Dalam Demonstrasi 6.2, Anda mungkin telah mengingat sejumlah besar item pada daftar kedua, yang disusun menurut potongan yang familiar. Namun Anda mungkin mengingat lebih sedikit item dari daftar di mana hurufhuruf itu dikelompokkan dalam unit yang disusun acak  semaunya dan dari daftar yang tidak dikelompokkan. 

   B.     Hierarchy Technique
Cara efektif kedua untuk mengatur materi adalah membangun hierarki. Hirarki adalah sistem dimana item disusun dalam serangkaian kelas-kelas,  dari kelas yang paling  umum sampai yang paling spesifik. Sebagai contoh, Gambar 6. 3 menyajikan bagian dari hierarki  hewan.
Gordon Bower dan rekan-rekannya (1969) meminta orang-orang untuk belajar kata-kata yang termasuk dalam empat hierarki yang serupa dengan yang ada pada Gambar 6.3. Beberapa orang mempelajari kata-kata itu dengan cara yang teratur, dalam format pohon terbalik yang Anda lihat pada Gambar 6.3. Orang lain melihat kata-kata yang sama, tapi kata-kata itu secara acak tersebar di berbagai posisi di setiap pohon. Kelompok yang telah mempelajari struktur terorganisir tampil jauh lebih baik. Contohnya, pada percobaan pertama, kelompok yang mempelajari struktur hierarki terorganisir mengingat rata-rata 73 kata, dibandingkan dengan hanya 21 kata untuk kelompok yang mempelajari struktur acak. Struktur dan organisasi jelas sekali meningkatkan daya ingat.
            First-Letter Technique. Mnemonik populer lainnya yang memanfaatkan organisasi adalah teknik First-Letter;  Caranya adalah Anda  mengambil huruf pertama dari setiap kata yang ingin Anda ingat dan tulis kata-kata ataupun kalimat dari huruf-huruf itu. Mungkin Anda sudah mempelajari urutan warna pelangi dengan menggunakan huruf ROY G. BIV untuk mengingat Red, Orange, Yellow, Green, Blue, Indigo, dan Violet.Seperti yang mungkin Anda pelajari di kelas statistik, skala nominal, ordinal, interval, dan rasio agar mudah dieja “NOIR”, kata Prancis untuk "hitam".  Siswa sering menggunakan mnemonic First-Letter .Sayangnya, bagaimanapun, efektivitas teknik ini belum ditunjukkan secara konsisten dalam penelitian laboratorium. Dalam kasus di mana ia bekerja, keefektifannya mungkin dapat ditelusuri pada fakta bahwa First-Letter ini sering kali meningkatkan retrieval. Misalnya, anggap saja Anda mengalami memory block untuk jangka waktu tertentu, namun seseorang memberi Anda First-Letter dari  istilah itu. Sekitar setengah waktu, petunjuk itu akan memungkinkan Anda untuk me-retrieve item. 

   C.    Narative Technique
 Sejauh ini, kita telah melihat tiga strategi mnemonik yang berfokus pada organisasi: chunking, hierarchies, dan teknik first-letter. Metode organisasi keempat, yang disebut teknik naratif yaitu, menginstruksikan orang-orang untuk
membuat cerita yang dapat menghubungkan serangkaian kata secara bersamasama.  Dalam sebuah penelitian yang berfokus pada teknik naratif, Bower dan Clark (1969) mengatakan kepada sekelompok orang untuk membuat cerita naratif yang menggabungkan satu set kata bahasa Inggris. Sebaliknya, orang-orang dalam kelompok kontrol menghabiskan waktu yang sama untuk mempelajari kata-kata ini, namun mereka diberi tahu untuk belajar dan mempelajari setiap daftar.
Secara keseluruhan, masing-masing kelompok mempelajari 12 daftar kata. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang dalam kelompok teknik narasi dapat mengingat enam kali lebih banyak kata-kata sama seperti kelompok kontrol.  Teknik naratif jelas merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan memori, dan juga telah berhasil digunakan dengan individu dengan gangguan memori.Namun, kita harus menekankan bahwa teknik seperti ini efektif hanya jika Anda dapat menghasilkan narasi dengan mudah dan andal selama belajar serta mengingat. Sebuah narasi tidak akan membantu jika dilampirkan bersama secara bebas/acak-acakan sehingga Anda tidak dapat mengingat ceritanya.

5. A Comprehensive Approach to Memory Improvement
            Dalam beberapa tahun terakhir, para psikolog semakin kritis terhadap pendekatan mnemonik terhadap peningkatan ingatan.Para periset ini mengeluh bahwa pendekatan tradisional terhadap peningkatan ingatan terlalu sederhana.Pendekatan tersebut menyiratkan bahwa kita dapat menemukan satu solusi untuk membantu semua orang dengan kesulitan memori yang mereka miliki dan ini juga menunjukkan bahwa orang-orang dapat menyembuhkan masalah ingatan mereka hanya dengan usahanya dalam beberapa hari.
            Peneliti sekarang menekankan bahwa kita memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memecahkan masalah memori.Sebagai contoh, pendekatan Douglas Herrmann's multimodal menekankan bahwa orang-orang yang serius ingin meningkatkan ingatan mereka harus menerapkan comprehensive approach untuk perbaikan ingatan; Pendekatan ini berfokus pada banyak mode atau faktor yang berbeda. Secara khusus, comprehensive approach ini memerlukan perhatian pada kondisi fisik (misalnya, mendapatkan tidur yang cukup, untuk  menjaga tingkat aktivitas harian yang optimal, dan memperhatikan masalah kesehatan).

Kesejahteraan psikologis juga penting. Misalnya, individu yang depresi lebih memungkinkan dibandingkan individu lain untuk mengalami masalah ingatan pada tes memori eksplisit dan implisit.  Orang yang ingin memperbaiki ingatan mereka harus mengembangkan kumpulan beberapa teknik ingatan/mengingat.Menurut penelitian, siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam jurusan perguruan tinggi biasanya melaporkan penggunaan sejumlah besar strategi mengingat yang berbeda, dibandingkan dengan siswa yang hanya memperoleh nilai rata-rata.Penggunaan strategi mengingat yang lebih fleksibel juga bisa berguna di luar kelas.
Misalkan, Anda ingin memperbaiki ingatan Anda akan nama-nama orang. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti:
1) Ucapkan nama orang itu dengan lantang
2) Ajukan pertanyaan kepada seseorang, menggunakan namanya.
3) Ucapkan namanya setidaknya sekali dalam setiap  percakapan.
4) Akhiri percakapan dengan memikirkan rhyme untuk nama itu, menetapkan  orang itu seperti apa, atau jika memungkinkan-mencatat namanya dengan tidak mencolok.
 Ellen Langer (2000) telah mengembangkan perspektif yang disebut mindfulness yang memberikan dimensi lain untuk peningkatan memori yang komprehensif. Menurut Langer, mindfulness membutuhkan pendekatan yang lebih fleksibel terhadap lingkungan, dengan kepekaan tertentu terhadap hal-hal baru dan penghargaan terhadap cara-cara baru untuk mendekati sebuah masalah. Sebaliknya, kita menunjukkan ketidakberdayaan saat kita mendekati segala sesuatu dengan cara rutin yang sama seperti yang pernah kita lakukan di masa lalu.  Saya ingat seorang siswa dalam jurusan  pengantar psikologi beberapa tahun yang lalu yang memberikan contoh ketidakberdayaannya yang tidak menguntungkan. Dave mendapatkan nilai D rendah pada  ujian jurusan yang pertama, dan saya menulis sebuah catatan yang meminta dia untuk datang ke kantor saya untuk mendiskusikan strategi belajar. Bersama-sama kita membahas beberapa konsep yang disebutkan di bab ini, termasuk penekanan terberat pada
metakognisi (pokok bahasan di paruh kedua bab ini). Dengan penuh semangat, saya memeriksa ujian kedua Dave. Dan Dave yang  datang ke kantor saya untuk kedua kalinya, saya bertanya kepadanya apakah dia telah mencoba semua gagasan yang telah kami diskusikan. Dave menjawab, "Tidak, semua itu akan terlalu banyak membutuhkan usaha, jadi saya belajar bagaimana cara saya selalu belajar saja".
  Penelitian saat ini menunjukkan bahwa perspektif Dave yang tidak berarti cukup umum terjadi dalam banyak kasus, kegagalan berasal karena tidak mencoba.  Siswa sering menolak menggunakan sumber daya yang bisa membantu mereka. Misalnya, siswa yang terdaftar dalam jurusan  pengantar psikologi berbasis web jarang menggunakan materi pembelajaran online sampai dua hari sebelum ujian mereka. Selanjutnya, siswa yang terdaftar dalam jurusan  pengantar psikologi  secara tradisional menggunakan istilah tebal di buku teks mereka, namun jarang menggunakan fitur bermanfaat lainnya, seperti outline, ringkasan bab, atau pertanyaan dari  tes latihan.
Mari luangkan waktu sejenak untuk meninjau strategi yang telah diperiksa untuk memperbaiki ingatan Anda atas informasi yang Anda miliki di masa lalu.Pada bab-bab sebelumnya, kami menekankan nilai dalam pengolahan, dengan menggunakan pendekatan referensi diri dan pengkodean yang rumit.Bab-bab sebelumnya juga memberikan saran tentang kegunaan pengkodean spesifisitas, pentingnya untuk tidak terlalu percaya diri, dan masalah perhatian yang terbagi.
Bab saat ini menunjukkan kegunaan dua komponen praktik (total waktu hipotesis, dan distribusi efek praktik).Bab ini juga mengeksplorasi mnemonik menggunakan citra (memvisualisasikan objek dalam interaksi yang hidup, metode kata kunci, dan metode lokus) serta mnemonik yang menggunakan organisasi (chunking, teknik hirarki, teknik first-letter, dan teknik naratif).Akhirnya, kita dapat menekankan nilai orientasi komprehensif pada ingatan, yang mencakup pendekatan Herrmann's multimodal dan Langer's concept of mindfulness.

6. Improving Prospective Memory
Memori bukan hanya untuk menyimpan informasi tetapi juga untuk mengingat hal yang akan dilakukan di masa depan yang disebut memori prospektif.Ada dua komponen memori dalam hal ini. Yang pertama, kamu harus berniat untuk menyelesaikan tugas di masa depan. Kedua, di masa mendatang, kamu harus memenuhi niatmu.Sebagian contohnya adalah mengingat untuk menjemput ibu di salon, mengunci pintu sebelum keluar atau mematikan kompor.Hambatan utamanya biasa adalah untuk mengingat melakukan kegiatan tersebut dan terkadang mengingat untuk isi kegiatan yang akan dilakukan.Semua orang kemungkinan besar pernah mengalami kondisi kalau ia ingin melakukan sesuatu tapi lupa kegiatan yang akan dilakukan. Terkadang kita juga merasa kalau kita harus meletakkan catatan kecil untuk mengingat kegiatannya

   A.    Comparing Prospective-Memory and Retrospective-Memory
Pada buku ini, kita lebih berfokus pada memori retrospektif untuk memanggil kembali informasi dibandingkan memori prospektif.Secara Kontras, memori prospektif membutuhkan rencana tentang masa depan, seperti pemecahan masalah yang berfokus pada kegiatan, dibanding memori retrospektif yang berfokus pada mengingat informasi dan ide.Persamaan yang ada pada memori retrospektif dan prospektif terletak pada beberapa variabel yang sama, seperti proses encoding, retrieval cues, tidak baik ketika ada penundaan, dan mengandalkan lobus frontal. 

   B.     Naturalistic Research on Prespective-Memory 
Penelitian yang dilakukan oleh Marsh dan koleganya yang meminta murid-murid untuk menuliskan rencana kegiatan mereka selama seminggu.Hasil yang didapat adalah sekitar 13% kegiatan yang mereka lupakan, bahkan untuk murid yang sering membuat rencana kegiatan.Seperti yang dapat kita bayangkan, kegagalan melakukan kegiatan dialami karena adanya tugas-tugas yang harus diselesaikan sebelum mengerjakan tugas memori-prospektif.

   C.    Absentmindedness 
Komponen dari memori prospektif yang menarik dibicarakan adalah kondisi orang yang pelupa. Kita mungkin berpikir kalau kita satu-satunya orang yang melupakan untuk membeli segelas susu dalam perjalanan pulang, yang menelepon Evita ketika ingin berbicara dengan Dante, dan yang lupa yang akan dilakukan saat berjalan kesuatu ruangan dirumah.Salah satu masalah yang kita alami dalam memori prospektif adalah kondisi terbaginya atensi ,ketika kita harus fokus pada kegiatan sekarang, dan juga pada tugas yang perlu diingat dimasa depan. Perilaku pikiran kosong atau lupa ini akan terjadi ketika kita harus mengubah skema biasa yang diperlukan sebuah aksi.
Sebagai contoh, kegiatan A adalah kegiatan mengendarai mobil pulang sehari-hari, dan kegiatan B adalah kegiatan untuk berhenti dan membeli barang di Brastagi supermarket. Kegiatan yang merupakan kebiasaan akan mendominasi memori prospektif yang lebih rapuh dan kamu menjadi lupa. Kondisi error ini dapat terjadi karena kondisi lingkungan yang familiar ketika melakukan tugas secara otomatis atau karena tertekan waktu, terdistraksi hal lain. 

   D.    Suggestions for Improving Prospective
Memory  Sebagai contoh gambar mental yang jelas dan interaktif mengenai bentuk sebotol susu dapat membuat kita lebih mengingat untuk membelinya dan tidak lupa.Dan pengingat yang harus diberi harus juga spesifik, seperti ingin mengirim pesan kepada Teguh, tidak cukup hanya mengingat nama Teguh atau tugas mengirim pesan saja, namun harus adanya koneksi yang jelas antara mengirim pesan dan Teguh, pengingat yang unik dan tidak biasa juga terbukti efektif. 
Bantuan memori eksternal adalah peralatan , diluar diri yang memfasilitasi memori. Beberapa contoh bantuan memori eksternal adalah daftar belanja, gelang karet ditangan, meminta teman untuk mengingatkan, alarm yang berbunyi dan lainnya. Penempatan memori eksternal juga penting, sebagai contoh seorang anak yang biasa makan dirumah ibunya, dan selalu diminta untuk membawa beberapa barang di kulkas sebelum pulang kerumahnya. Sehingga setelah beberapa kali mengulang perilaku mengingat ini, ia terpikir cara yang efektif , yaitu dengan menaruh kunci mobil diatas kulkas, sekarang ia tidak mungkin pulang tanpa membawa beberapa barang di kulkas. 
Beberapa siswa juga menggunakan beberapa mnemonic eksternal untuk membantu dalam mengingat,seperti meletakkan benda yang akan mereka pakai untuk melakukan sesuatu pada posisi yang akan mereka lihat, atau menggunakan catatan kecil (post-it). Banyak juga peralatan yang dibuat untuk memudahkan orang-orang mengingat dalam melakukan sesuatu.Seperti jam tangan yang dilengkapi dengan fitur yang mengingatkan dalam melakukan sesuatu. Alat-alat ini akan berguna jika dapat secara mudah digunakan atau dapar secara sukses mengingatkan individu, jika anda memakai gelang untuk mengingat tapi kita bisa saja lupa akan kegiatan apa yang seharusnya diingat dari gelang.

DEMONSTRASI

Buatlah 5 daftar kegiatan yang akan anda lakukan dalam jangka waktu seminggu dan dapat anda lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain dalam mengingat.Untuk setiap aitem, pertama jelaskan metode yang biasa dipakai dalam mengingat lalu catat apakah metode ini sukses atau tidak,Untuk setiap kegagalan memori prospektif, catat dan cari pengingat yang lebih efektif. Catat juga jenis pengingat ini, apakah mnemonic atau bantuan eksternal memori.

 Teknik Penguatan-Memori
1) Saran dari bab sebelumnya:
a) Memproses informasi dari level arti.
b) Hubungkan informasi dengan pengalaman.
c) Jangan terlalu percaya diri dengan kemampuan memorimu.
d) Belajarlah materi dengan ranah yang sama seperti yang akan di uji.
 e) Jangan memecah perhatian pada beberapa tugas sekaligus.
2) Teknik yang berhubungan dengan latihan:
a) Jumlah yang dipelajari sama dengan jumlah waktu yang dihabiskan.
 b) Pelajaran akan semakin banyak jika semakin banyak percobaan.
 3) Mnemonik dengan penggambaran:
 a) Gunakan penggambaran interaksi antara aitem-aitem yang akan dipanggil kembali.
 b) Gunakan kata kunci, jika sedang belajar bahasa asing, gunakan bahasa Indonesia yang mirip dngan bahasa asing tersebut dan hubungkan bahasa Indonesia dengan arti dari bahasa asing tersebut.
c) Gunakan metode loci dengan mengaitkan aitem-aitem dengan sebuah lokasi fisik.
   4) Mnemonik dengan susunan:
a) Gunakan Chunking atau penggabungan yang memiliki arti.
b) Buatlah hirarki.
c) Pakai Huruf awal dari kata-kata dan bentuk sebuah kata atau kalimat.
d) Buatlah cerita yang menghubungkan kata-kata
. 5) Pendekatan Multimodal  Penguatan memori harus komprehensif dengan atensi pada kesehatan fisik dan mental serta fleksibilitas penggunaan strategi memori.
6) Menguatkan memori prospektif:
a) Buat gambar mental yang jelas, kuat dan interaktif.
 b) Buat pengingat spesifik dan bantuan memori eksternal.











DAFTAR PUSTAKA

Matllin, M. W. (2005). Cognition. 6th ed. United States of America: John Wiley & Sons, Inc. 


Saturday, December 15, 2018

Sexual Dysfunction


Sexual Dysfunctions
            Disfungsi seksual adalah gangguan yang melibatkan sebuah distrupsi pada siklus respon seksual ataupun bisa juga melibatkan rasa sakit ketika sedang melakukan hubungan seksual. Studi kontemporer tentang disfungsi seksual dimulai sekitar tahun 1960-an, dari hasil karya William Masters dan Virginia Johnson didalam Reproductive Biology Foundation di St.Louis. Ketika Masters dan Johnson memulai penelitian mereka, studi tentang seksualitas dan para klinisi yang berhubungan dengan masalah-masalah seksual masih sangat sedikit. Meskipun demikian, sejak publikasi dari buku Human Sexual Response (1966) dan Human Sexual Inadequacy (1970) karya Masters dan Johnson, beberapa peneliti, terapis dan jurnal-jurnal yang khusus membahas tentang seksualitas menjadi berkembang dengan pesat (Lauren B. Alloy, etc. 2004)
            Menurut buku DSM-V, yang dikatakan disfungsi seksual termasuk ejakulasi yang tertunda, gangguan ereksi, gangguan orgasme wanita, gangguan ketertarikan seksual wanita, gangguan penetrasi, gangguan keinginan seksual hypoactive pada pria, dll. Seorang individu bisa saja memiliki beberapa disfungsi seksual dalam waktu bersamaan. Dalam kasus seperti ini, semua disfungsi yang ada harus di diagnosa.
            Subtipe digunakan untuk mendesain kesulitan yang dihadapi. Pada banyak individu dengan disfungsi seksual, waktu terjadinya gangguan bisa saja mengindikasi intervensi yang berbeda. Lifelong ditujukan pada masalah seksual yang sudah hadir sejak pengalaman pertama seksual. Acquired ditujukan pada gangguan seksual yang berkembang setelah periode dari fungsi seksual yang cukup normal. Kemudian Generelized dimaksudkan pada gangguan seksual yang tak hanya sebatas pada beberapa tipe stimulasi, situasi atau partners, kemudian yang terakhir adalah Situational ditujukan pada kesulitan seksual yang hanya terjadi dengan beberapa tipe stimulasi, situasi, atau partners.
            Beberapa faktor harus dipertimbangkan ketika sedang menilai suatu gangguan seksual.
  1. Faktor rekan seksual (contohnya; masalah seksual pada rekan, status kesehatan rekan seksual)
  2. Faktor hubungan (contohnya; komunikasi yang buruk, perbedaan keinginan aktivitas seksual)
  3. Faktor kerentanan individual (contohnya; depresi, kecemasan) atau stressor (contoh; kehilangan pekerjaan)
  4. Faktor kultural dan religi (contohnya; larangan terkait aktivitas seksual)
  5. Faktor medikasi yang berkaitan dengan treatment

Delayed Ejaculation
Diagnostic Criteria
  1. Diantara gejala-gejala berikut harus di alami hampir di setiap aktivitas hubungan seksual (sekitar 75%-100%), dan tanpa keinginan individu untuk menundanya.
·         Ditandai dengan ejakulasi yang tertunda
·         Ditandai dengan tidak sering atau tidak hadirnya ejakulasi.
  1. Gejala-gejala pada Kriteria A telah berlangsung selama durasi minimun setidaknya 6 bulan.
  2. Gejala-gejala dalam Kriteria A menyebabkan tekanan secara klinis yang signifikan pada individu.
  3. Disfungsi seksual tidak lebih baik dijelaskan dengan sebuah gangguan mental non seksual atau sebagai sebuah konsekuensi dari distress hubungan yang buruk atau stresor signifikan lainnya dan tidak berkaitan dengan efek dari substansi/obat-obatab atau kondisi medis lainnya.

Diagnostic Features
            Fitur dari ejakulasi yang tertunda ditandakan dengan tertundanya atau ketidak mampuan mencapai ejakulasi. Pria melaporkan kesulitan atau ketidakmampuan untuk berejakulasi meskipun telah hadirnya stimulus seksual dan mempunyai keinginan untuk berejakulasi. Komplain-komplain yang ada biasanya melibatkan aktivitas seksual rekan. Dalam kebanyakan kasus, diagnosis akan dibuat melalui self-report individu.

Associated Features Supporting Diagnosis
            Pria dan rekan seksualnya mungkin memperpanjang dorongan untuk mencapai orgasme hingga mencapai poin dimana mereka kelelahan atau terjadinya ketidak nyamanan genetial dan kemudian mereka berhenti berupaya mencapai orgasme. Beberapa pria mengatakan bahwa mereka menghindari aktivitas seksual karena sebuah pola yang berulang akan sulitnya berejakulasi. Beberapa rekan seksual mengatakan bahwa mereka merasa berkurangnya ketertarikan seksual karena rekan seksual mereka tidak mudah berejakulasi.

Development and Course
            Lifelong delayed ejaculation dimulai dengan pengalaman awal seksual dan berlanjut sepanjang hidup. Acquired delayed ejaculation dimulai setelah sebuah periode fungsi seksual yang normal. Prevalensi dari delayed ejaculation tetap relatif konstan hingga sekitar usia 50 tahun, ketika gangguan ini mulai meningkat secara signifikan. Pria pada usia 80-an dilaporkan dua kali lebih sulit berejakulasi dibandingkan dengan pria berusia dibawah 59 tahun.

Risk and Prognostic Factors
·         Genetic and Psychological. Kehilangan kecepatan dalam menyalurkan sensor saraf pheripheral dan berkurangnya sekresi steroid seksual yang berkaitan dengan usia mungkin saja berasosiasi dengan ejakulasi yang tertunda pada pria usia lebih dari 50 tahun.

Culture-Related Diagnostic Issues
            Keluhan tentang ejakulasi yang tertunda berbeda-beda diseluruh negara dan budaya. Keluhan tentang masalah ejakulasi ini lebih sering dijumpai pada pria di Asia dibandingkan dengan pria yang tinggal di Eropa, Australia, atau Amerika Serikat. Perbedaan ini bisa saja terkait dengan perbedaan budaya atau genetik antar kebudayaan.

Comorbidity
            Terdapat bukti bahwa ejakulasi yang tertunda lebih sering terjadi dalam bentuk gangguan depresi major.


DAFTAR PUSTAKA

Alloy, L. B., Riskind, J. H., & Manos, M. J. (2005). Abnormal psychology: Current perspective. New          York: McGraw-Hill.

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic And Statistical Manual of      Mental Disorder          Edition “DSM-5”. Washington DC: American          Psychiatric       Publishing. 

Personal Construct Kelly


Personal Construct Theory

Kelly menyarankan bahwa manusia melihat dan mengatur pengalaman duniawi mereka dengan cara yang sama seperti ilmuwan melakukannya, dengan merumuskan hipotesis tentang lingkungan dan mengujinya terhadap realitas kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, mereka mengamati peristiwa-peristiwa dalam hidup mereka dan menafsirkannya dengan pandangan mereka sendiri dalam sebuah pola. Interpretasi tiap individu yang berbeda inilah yang menunjukkan pandangan manusia yang unik terhadap kejadian yang berlangsung. Pola unik yang terbentuk akibat dari hasil interpretasi tiap individu tersebut disebut dengan construct system.
Construct (membangun) merupakan cara unik seseorang dalam memandang kehidupannya atau suatu hipotesis intelektual yang dirancang untuk menjelaskan peristiwa dalam hidupnya. Tetapi, construct perlu direvisi. Selain itu, setiap orang juga harus memiliki alternatif construct yang akan digunakan pada suatu situasi. Dan pada dasarnya, seseorang tidak dikontrol oleh constructnya melainkan bebas untuk merevisinya dengan alternatif lain yang dikenal dengan sebutan construct alternativism.

Ways of Anticipating Life Events
Teori personal construct Kelly disusun pada fundamental postulate dan 11 corollaries. Fundamental postulate menjelaskan proses psikologis kita diarahkan oleh bagaimana cara kita mengantisipasi suatu peristiwa.
Kelly menggunakan kata proses, ia tidak menyarankan beberapa dari jenis energi mental internal. Namun, ia percaya bahwa kepribadian adalah sesuatu yang mengalir, proses bergerak. Gagasan Kelly untuk konstruksi adalah antisipatif. Kita menggunakan konstruksi untuk memprediksi masa depan sehingga kita memiliki beberapa ide mengenai konsekuensi dari tindakan kita, tentang apa yang mungkin terjadi jika kita berperilaku dengan cara tertentu.
Tabel 
Corollaries of Personal Construct Theory
Construction
Peristiwa berulang adalah serupa, kita dapat mengantisipasi bagaimana kita mengalami peristiwa seperti itu bahkan di masa depan.
Individuality
Orang mempersepsikan peristiwa dengan cara berbeda.
Organization
Kita mengatur konstruksi dalam suatu pola, menurut pandangan kita tentang persamaan dan perbedaan mereka.
Dichotomy
Konstruksi yang bipolar. Misalnya, jika kita memiliki pendapat tentang kejujuran, gagasan itu harus mencakup konsep  ketidakjujuran.
Choice
Kita memilih alternatif untuk setiap konstruk yang terbaik untuk kita, salah satu yang memungkinkan kita untuk memprediksi hasil dari peristiwa yang di antisipasi.
Range
Konstruksi kita mungkin berlaku untuk banyak situasi atau orang, atau mereka mungkin terbatas pada orang atau situasi tunggal.
Experience
Kita terus menguji konstruksi kita terhadap pengalaman hidup untuk memastikan mereka tetap berguna.
Modulation
Kita dapat memodifikasi konstruksi kita sebagai sebuah fungsi dari pengalaman baru.
Fragmentation
Kita mungkin kadang-kadang memiliki kontradiktif atau tidak konsisten konstruksi subordinat dalam keseluruhan sistem konstruksi kita.
Commonality
Meskipun konstruksi pribadi kita unik untuk kita, orang dalam kelompok atau budaya yang kompatibel dapat memegang konstruksi yang sama.
Sociality
Kita mencoba untuk memahami bagaimana orang lain memprediksi apa yang akan mereka lakukan, dan kita memodifikasi perilaku kita.

  1.      The Construction Corollary
Similarities among repeated events. Kelly mempercayai bahwa tidak akan ada kejadian dalam kehidupan dan pengalaman yang sama persis seperti kejadian yang terjadi pertama kalinya. Sebagai contoh, seseorang yang menonton sebuah film pada hari ini, dan ia sudah pernah melihat film tersebut pada bulan lalu, pengalaman pertamanya akan berbeda dengan pengalaman yang kedua kalinya ia menonton. Suasana hatinya mungkin tidak sama dan ia terkena peristiwa yang mempengaruhi sikap dan emosinya. Mungkin disebabkan ia membaca sesuatu yang tidak menyenangkan tentang aktor dalam film tersebut.
Prediksi kita bertumpu pada gagasan kejadian di masa depan, Meskipun mereka tidak duplikat dari peristiwa masa lalu, namun akan tetap menjadi serupa. Sebagai contoh yakni, beberapa adegan pada suatu film mungkin mempengaruhi seseorang dengan cara yang sama setiap waktu. Jika seseorang menyukai adegan kejar-kejaran mobil pertama kalinya pada suatu film, ia mungkin akan menyukai lagi hal tersebut. Seseorang mendasarkan perilakunya pada antisipasi nya menyukai mengejar, sehingga menjelaskan mengapa orang tersebut memilih untuk menonton film itu lagi. Tema dari masa lalu muncul kembali di masa depan, dan kita merumuskan konstruksi kita atas dasar tema-tema berulang.
   2.      The Individuality Corollary
Individual differences in interpreting events. Kelly memperkenalkan gagasan dari perbedaan individu dalam corollary ini. Dia menunjukkan bahwa orang-orang akan berbeda satu sama lain dalam cara mereka memandang atau menafsirkan suatu peristiwa. Karena menafsirkan peristiwa berbeda, maka orang-orang membentuk konstruksi yang berbeda. Konstruksi kita tidak begitu banyak mencerminkan realitas objektif dari suatu peristiwa karena mereka merupakan interpretasi yang unik pada masing-masing tempat.
   3.      The Organization Corollary
Relationships among constructs. Kita mengatur konstruksi individu pada suatu pola sesuai dengan pandangan kita mengenai hubungan timbal balik, yakni persamaan dan perbedaan. Orang yang memegang construct yang serupa, masih dapat berbeda satu sama lain jika mereka mengatur construct mereka dalam pola yang berbeda.
Biasanya, kita dapat mengatur constucts kita menjadi sebuah hirarki, dengan beberapa konstruksi subordinat pada orang lain. Sebuah konstruk dapat mencakup satu atau lebih konstruksi subordinat. Contohnya, construct baik mungkin termasuk di antara construct cerdas dan moral. Jadi, jika kita bertemu seseorang yang cocok dengan gagasan kita dari seorang yang baik, kita mengantisipasi bahwa ia juga akan memiliki atribut kecerdasan dan standar moral yang tinggi.
   4.      The Dichotomy Corollary
Two mutually exclusive alternatives. Semua konstruksi merupakan bipolar atau dikotomis. Hal ini dibutuhkan jika ingin mengantisipasi kejadian di masa depan dengan baik. Sama seperti saat kita memperhatikan kesamaan antar orang-orang atau peristiwa, jadi kita juga memperhitungkan ketidaksamaan. Contohnya, kita tidak cukup untuk memiliki construct tentang seorang teman yang menggambarkan karakteristik pribadi dari kejujuran. Kita juga harus mempertimbangkan sebaliknya, yakni ketidakjujuran, untuk menjelaskan bagaimana orang yang jujur berbeda dari orang yang tidak jujur. Seseorang yang diharapkan untuk jujur berbeda dengan seseorang yang diharapkan untuk tidak jujur.
   5.      The Choice Corolarry
The right to choice. Pada setiap situasi kita harus memilih alternatif yang paling baik untuk kita, yaitu alternatif yang dapat membantu kita untuk mengantisipasi atau memprediksi hasil dari kejadian mendatang. Kelly megusulkan bahwa kita mempunyai beberapa keleluasaan dalam memutuskan alternatif tersebut, ia mendeskripsikannya sebagai pilihan di antara rasa aman atau tantangan. Ketika anda harus memilih antara pilihan yang beresiko rendah dengan reward secukupnya serta rasa aman, atau pilihan yang beresiko tinggi dengan reward tinggi dan menantang. Pilihan pertama memiliki efisiensi prediktif yang tinggi, dan pilihan kedua lebih rendah. Kelly percaya bahwa kita menghadapi berbagai pilihan sepanjang hidup, pilihan untuk membatasi atau memperluas sistem personal construct yang kita miliki. Pilihan zona aman yang memiliki kemiripan dengan pilihan di masa lampau, lebih lanjut akan membatasi sistem construct kita dengan mengulang kejadian dan pengalaman. Pilihan yang lebih menantang akan memperluas sistem personal construct dengan menjaring kejadian dan pengalaman baru.
            Kecenderungan populer untuk memilih zona aman, alternatif berisiko rendah dapat menjelaskan mengapa beberapa orang bertahan untuk berperilaku yang tidak menguntungkan. Contohnya, mengapa seseorang berlaku agresif terhadap orang lain meskipun sudah berkali-kali ditolak? Kelly menjawab bahwa seseorang tersebut sedang membuat pilihan berisiko rendah, karena ia telah menduga apa respon orang lain terhadap perilaku agresif. Orang yang memiliki sikap bermusuhan tidak mengetahui bagaimana orang akan bereaksi terhadap perilaku bersahabat, karena ia jarang mencobanya. Perilaku bersahabat mungkin memberikan reward yang lebih baik, namun begitu tidak pasti bagi orang tersebut. Kelly berpendapat bahwa setiap orang memiliki keinginan untuk memprediksi masa depan dengan tingkan kepastian setinggi mungkin.
   6.      The Range Corollary
Kisaran kenyamanan adalah spektrum kejadian di mana sebuah construct dapat diterapkan. Beberapa construct relevan terhadap beberapa orang atau situasi, beberapa construct mungkin lebih luas. Kisaran kenyamanan atau relevansi sebuah construct menimbulkan masalah terhadap pilihan seseorang. Contohnya, kita percaya bahwa construct loyal versus disloyal, harus diterapkan kepada setiap orang yang kita temui atau hanya kepada anggota keluarga. Menurut Kelly, jika kita ingin mengetahui kepribadian sepenuhnya, adalah sama pentingnya untuk mengetahui apa yang termasuk dan tidak termasuk ke dalam kisaran kenyaman construct.
   7.      The Modulation Corollary
Adaptation to the new experience. Construct memiliki permeabilitas yang berbeda. Permeabilitas adalah ide bahwa construct dapat direvisi dan diperluas ketika terpapar oleh pengalaman baru untuk dapat dipenetrasi atau diterima oleh kisaran kenyaman.
            Seberapa besar sistem construct kita dapat dimodulasi atau disesuaikan, sebagai fungsi dari pengalaman baru dan proses belajar, bergantung pada permeabilitas dari construct individu. Sebuah construct yang tertutup dan kaku tidak dapat diubah, tidak peduli seberapa banyak pengalamannya. Contohnya jika seorang fanatik menerapkan construct high intelligence or low intelligence dengan cara yang kaku dan tertutup, terhadap sekelompok etnis minoritas, mempercayai bahwa anggota etnis minoritas tersebut memiliki low intelligence, maka pengalaman baru tidak akan menetrasi kepercayaan tersebut. Orang yang berprasangka tidak akan dapat memodifikasi construct tersebut, tidak peduli seberapa banyak orang cerdas dari etnis tersebut yang ditemuinya.
   8.      The Fragmentation Corollary
Rivalry between construct. Kelly percaya bahwa sistem construct kita dapat bertentangan dengan construct individu lain, meskipun mereka hidup berdampingan dalam pola keseluruhan. Ingat bahwa sistem construct kita dapat berubah ketika kita mengevaluasi pengalaman baru. Namun, construct yang baru tidak selalu berasal dari yang lama. Sebuah construct yang baru mungkin cocok atau konsisten dengan yang lama pada situasi tertentu, namun bila situasi berubah construct-construct ini akan menjadi tidak konsisten.
            Sebuah ilustrasi, seorang pria bertemu dengan seorang wanita di kelas psikologi dan merasa tertarik. Wanita tersebut juga memiliki minat yang sama dengannya. Wanita itu cocok dengan alternatif friend pada construct friend versus enemy. Namun pada hari berikutnya, ia menemukan bahwa wanita tersebut bertentangan dengannya dalam hal politik. Sekarang wanita tersebut menjadi alternatif enemy juga baginya. Pada satu situasi wanita tersebut menjadi friend, dan di situasi lain menjadi enemy. Menurut Kelly, ini adalah proses di mana kita bertoleransi terhadap ketidaksesuaian tanpa merusak keseluruhan sistem construction kita.
   9.    The Commonality Corollary
Kemiripan orang-orang dalam menafsirkan kejadian. Orang-orang memiliki cara yang berbeda dalam menafsirkan kejadian, sehingga setiap orang mengembangkan construct yang unik. Namun, orang-orang juga menunjukkan kemiripan dalam caranya menafsirkan kejadian. Kelly menyimpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena proses kognitif mereka mirip. Contonya, sekelompok orang yang memiliki nilai dan norma budaya yang sama, mempunyai antisipasi, ekspektasi dan penafsiran pengalaman mereka dengan cara yang sama.
   10.  The Sociality Corollary
Intrapersonal relationship. Kita telah mengetahui bahwa orang-orang yang mempunyai budaya yang sama cenderung mirip dalam menafsirkan kejadian. Kemiripan ini tidak selalu membuat hubungan sosial yang positif. Tidaklah cukup jika seseorang meemiliki cara yang sama dalam menafsirkan atau mengintepretasikan pengalaman, dengan orang lain. Seseorang itu juga harus menafsirkan construct orang lain. Dengan kata lain, kita harus mengerti bagaimana pikiran orang lain jika kita mengantisipasi prediksinya terhadap kejadian.



DAFTAR PUSTAKA


Schultz, Schultz. (2005). Theories of Personality 8th Edition. Wadsworth Cengage Learning: United States of America.